Rektor Unnes Singgung Bencana Sumatera saat Wisuda: Lestarikan Alam
Semarang, IDN Times - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof S Martono mengingatkan bahwa lulusan kampusnya harus mampu membawa nilai konservasi di berbagai bidang profesi.
Jika menjadi guru, para alumni diharapkan menumbuhkan kesadaran konservasi pada peserta didik.
Jika berkarier sebagai profesional, mereka diminta membangun budaya organisasi yang menjunjung tinggi prinsip ekologis.
Dan jika suatu saat menjadi pemimpin, mereka harus selalu menempatkan konservasi sebagai dasar kebijakan.
“Jaga komitmen, tingkatkan kesadaran, dan terus kembangkan kompetensi diri agar dapat menjadi kader konservasi yang unggul serta berdampak positif bagi lingkungan,” ungkapnya.
Dirinya pun memberi pesan tegas kepada wisudawan periode 135 yang diwisuda pada Sabtu kemarin di Auditorium Prof. Wuryanto Unnes.
Ia menegaskan agar setiap lulusan mengambil peran dalam pelestarian lingkungan. Pasalnya, setiap alumni Unnes adalah kader konservasi yang telah mendapatkan kuliah Pendidikan Konservasi.
Hal itu disampaikan Rektor untuk merespons bencana yang terjadi di Sumatera beberapa hari terakhir.
Untuk mencegah bencana sejenis terulang, ia berpesan agar lulusan dapat mengimplementasikan Pendidikan Konservasi.
Pada periode 135, Unnes mewisuda 1.493 orang, terdiri dari 15 lulusan program doktor, 47 lulusan magister, 1.427 lulusan sarjana, dan 4 lulusan diploma.
Martono menyampaikan selamat dan sukses kepada para lulusan, sekaligus memberikan apresiasi kepada para orang tua yang telah mengantarkan putra-putrinya menyelesaikan pendidikan di Unnes.
Selanjutnya, Rektor menyinggung bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan beberapa wilayah lain.
Banjir bandang dan kerusakan lingkungan menjadi pengingat bahwa manusia memerlukan alam, namun pemanfaatannya harus tetap berada dalam bingkai ekologis yang memperhatikan keberlanjutan.
Martono menekankan pentingnya cara pandang konservasi bagi setiap lulusan Unnes.
Ia menyampaikan bahwa alam bukan objek dominasi, pembangunan harus mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan ekologi, serta lingkungan merupakan titipan yang harus dijaga untuk generasi mendatang.
Tiga prinsip tersebut menjadi landasan moral yang diharapkan dapat diterapkan para alumni dalam kehidupan dan pekerjaan mereka.
“Saudara adalah kader konservasi yang bertugas menerapkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam, lingkungan, seni, budaya, serta nilai dan karakter,” tegasnya.
