Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Simulasi pencoblosan untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3/2022). Rencananya, surat suara untuk Pemilu 2024 hanya berjumlah dua surat suara. (IDN Times/Melani)

Semarang, IDN Times - Menjelang pendaftaran capres, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah mengaku berusaha maksimal untuk mengantisipasi potensi perpecahan di tengah masyarakat. Ormas sayap Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menganggap masyarakat Jawa Tengah rawan terpecah belah akibat penggunaan politik identitas.

1. GP Ansor ajak warga Jateng pakai hak pilih yang rasional

Pelantikan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumut (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Ketua GP Ansor Jateng, Sholahudin Aly mengatakan, pihaknya akan melakukan edukasi politik kepada warga Jateng agar menghindari penggunaan politik identitas selama kontestasi Pilpres 2024 berlangsung. 

Setidaknya, menurut Gus Sholah, warga Jawa Tengah mulai belajar untuk menggunakan hak pilihnya secara rasional. "Kita akan lakukan edukasi politik ke warga agar memakai hak pilihnya yang rasional dan menjauhi politik identitas. Paling tidak itu cara yang kami lakukan supaya bisa mengerem politisasi agama dan politik identitas," tutur Gus Sholah saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (16/10/2023). 

2. Saatnya pilih pemimpin dengan melihat rekam jejaknya

Editorial Team

Tonton lebih seru di