Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Maulana Fatahillah Adzima menunjukkan dokumen dari University of Berkeley. (IDN Times/foto profil Maulana)

Semarang, IDN Times - Prestasi yang diukir seorang siswa SMAN 3 Semarang, Maulana Fatahillah Adzima menyita perhatian publik. Betapa tidak, Maulana yang barusan lulus dari SMAN 3 Semarang dinyatakan diterima di 21 kampus yang ada di luar negeri. 

Pihak SMAN 3 menyatakan prestasi yang ditorehkan Maulana berawal saat siswa tersebut mengikuti serangkaian seleksi beasiswa yang diadakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud. Puspresnas mengadakan seleksi bagi siswa yang tertarik mengikuti Beasiswa Indonesia Maju (BIM). 

1. Dikarantina setahun di LPMP Bali

Maulana bersama Hilal saat berfoto bersama Kepsek SMAN 3 Semarang Yuwana dan gurunya. (IDN Times/Dok SMAN 3 Semarang)

Kepala SMAN 3 Semarang, Yuwana mengatakan sejak kelas XII Maulana dikarantina di Bali.

"Dia ditempatkan di Gedung LPMP Bali setahun. Tapi tetap ikut pelajaran seperti biasa melalui daring dari Bali. Jadi, begitu di sana kegiatannya longgar, maka dia kerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya di SMAN 3," kata Yuwana saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (5/7/2023). 

2. Punya nilai rata-rata di atas 93

pexels.com/@goumbik

Selama bersekolah di SMAN 3 Semarang, Yuwana mengaku Maulana sosok siswa yang cerdas bahkan menonjol untuk mata pelajaran geografi. Mulai kelas XII dan XII, Maulana memiliki rata-rata nilai pelajaran di atas angka 93.

"Di dalam kelas juga kumpulannya sama anak-anak yang pintar sehingga saling berkompetisi, tidak saling menjatuhkan," kata Yuwana. 

3. Kalahkan ratusan siswa SMAN 3

Ilustrasi lingkungan SMA 3 Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ketika mengikuti rangkaian tes Beasiswa Indonesia Maju, Maulana diketahui berhasil lolos untuk tes TOEFL dan uji tes lainnya. Yuwana berkata dirinya mendapat informasi langsung dari pihak Puspresnas bahwa Maulana berhasil diterima di 21 kampus luar negeri belum lama ini.

Saat ikut seleksi BIM, Maulana mengalahkan 400 lebih siswa SMAN 3 dalam seleksi mengikuti BIM. Dia juga mengalahkan ribuan siswa seluruh Indonesia. 

"Di SMAN 3 ada empat ratusan anak kepengin ikut tapi yang lolos seleksinya hanya dua. Yaitu Maulana dan satu anak lagi bernama Hilal. Yang Hilal diterima di 13 kampus luar negeri dan putuskan milih jurusan biologi di salah satu kampus Australia. Sementara Maulana diterima 21 kampus luar negeri, akhirnya dia memilih jurusan teknik University of California, Berkeley," ungkapnya. 

4. Maulana ambil jurusan teknik University Berkeley

( Ilustrasi University of California Berkeley ) smapse.com

Jika sesuai rencana, Maulana bertolak ke California bulan Agustus nanti untuk melanjutkan pendidikan jurusan teknik University Berkeley. 

Ia optimistis Maulana akan bisa menyelesaikan pendidikannya lebih cepat karena tergolong siswa yang cerdas.

"Dia ambilnya S1 tapi kalau punya kecerdasan di atas rata-rata maka lulusnya bisa lebih cepat," katanya. 

5. Maulana berada di lingkungan belajar yang kompetitif

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar siswa-siswi SMA. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Selama di California, ia memastikan Maulana akan tinggal di asrama kampus. Untuk biaya hidupnya telah ditanggung negara sampai kuliahnya selesai. 

Lebih jauh, Yuwana bangga dengan capaian siswanya tersebut. Baginya, keberhasilan yang dicapai Maulana berakar dari upaya kolaborasi antara orang tua guru sehingga memunculkan komunikasi yang baik. 

Selain itu, diikuti lingkungan belajar yang saling kompetitif.

"Maka adanya kolaborasi orangtua dengan daya dukungnya luar biasa, anaknya yang santun dan ada kolaborasi dengan guru, lingkungan belajar yang bagus jadi kunci yang sukses. Para guru tiap pagi juga doakan anak-anak. Dengan ikhtiar yang baik jadi anak anak yang cerdas. Walaupun ada kompetisi di kelas tapi tidak saling menjatuhkan. Yang membanggakan Maulana selalu menempati peringkat empat besar nasional program BIM," tutur Yuwana. 

Editorial Team