Udinus Sabet Juara Favorit PIMNAS Berkat Alat Rehab Bahu Pasca Stroke

10 Des 2025, 19:40 WIB

Fariz Fardianto

ilustrasi pemulihan stroke (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

Tetap konsultasi dengan dosen, fisioterapis dan nakesRaihan kampus sebagai juara favorit PIMNAS menunjukan kerja sama yang solid, disiplin, hingga komitmen untuk menghadirkan inovasi bermanfaat. Dilakukan benchmarking dan konsultasi dengan dosen, fisioterapis, hingga tenaga medis.
Sudah diterapkan di RS WiliambothAlat SWOR telah diimplementasikan di Rumah Sakit William Booth Semarang dengan dukungan penuh dari Udinus. Bimbingan intensif dari dosen pembimbing, akses laboratorium, fasilitas uji coba alat, hingga pendampingan pelatihan presentasi menuju PIMNAS.
Udinus loloskan lima tim di PIMNAS 202

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Sebuah peralatan penunjang rehabilitasi bahu rancangan para mahasiswa Teknik rupanya mampu membawa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang keluar sebagai juara favorit ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025.

Alat yang dinamai SWOR itu memang dirancang khusus untuk pemulihan para pasien pasca mengalami stroke.

Adalah Rahayu Melani dari Program Sarjana Teknik Biomedis Udinus, bersama empat rekannya yaitu Nurul Khasanah, Elisabet Chantika Dhana, Surya Ganang Syahputra, dan Farhan Nafsi Zein Abadan yang merancang peralatan rehabilitasi bahu tersebut.

Rahayu berkata alat rehabilitasi bahu bagi pasien pasca stroke memiliki dua mode terapi aktif dan pasif. "Alat ini terhubung dengan sistem monitoring berbasis website," ungkapnya, Rabu (10/12/2025).

1. Tetap konsultasi dengan dosen, fisioterapis dan nakes

Tim PKM Udinus Semarang raih juara favorit PIMNAS. (IDN Times/Dok Humas Udinus)

Rahayu mengungkapkan dengan raihan kampusnya sebagai juara favorit PIMNAS menunjukan adanya kerja sama yang solid, disiplin dalam setiap prosesnya, hingga komitmen untuk menghadirkan inovasi yang bermanfaat.

Lebih dari itu, mereka juga melakukan benchmarking terhadap alat-alat rehabilitasi yang sudah ada. Konsultasi juga dilakukan dengan dosen, fisioterapis, hingga tenaga medis untuk memastikan inovasi tersebut tepat guna.

“Dalam merancang inovasi ini, kami telah mempersiapkan semuanya dengan matang. Mulai dari penyempurnaan konsep, validasi teknologi, hingga simulasi presentasi saat melaju ke PIMNAS,” terangnya.

2. Sudah diterapkan di RS Wiliamboth

Ilustrasi pasien stroke (detik.com)

Alat SWOR ini juga telah diimplementasikan di Rumah Sakit William Booth Semarang dengan arahan pihak fisioterapis. Karenanya, ia menganggap seluruh pencapaian tak lepas dari dukungan penuh dari Udinus, baik secara akademis maupun fasilitas.

"Kami mendapatkan bimbingan intensif dari dosen pembimbing, akses laboratorium, dan bantuan peralatan. Kampus juga menyediakan ruang diskusi, fasilitas uji coba alat, hingga pendampingan pelatihan presentasi menuju PIMNAS. Dukungan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran penelitian dan performa kami," tuturnya.

3. Udinus loloskan lima tim di PIMNAS 2025

ilustrasi pijat di area bahu (pexels.com/Pixabay)

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Udinus, Prof Kusni Ingsih sebagai pendamping tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengaku bangga atas pencapaian tersebut.

"Sangat membanggakan karena salah satu inovasi karya mahasiswa kami bisa diapresiasi secara nasional dan dinilai memiliki kebermanfaatan tinggi. Penghargaan sekaligus memvalidasi bahwa riset mahasiswa mampu menjawab permasalahan kesehatan," ujar Kusni.

Adapun Udinus eksis di PIMNAS tahun ini dengan meloloskan lima tim sebagai peningkatan dari tahun lalu yang hanya dua tim saja. Tim dari Udinus berhasil membawa pulang juara favorit setelah bersaing 417 tim dari 170 perguruan tinggi di Indonesia.

Menurut Kusni, PIMNAS sebagai barometer kreativitas mahasiswa, bukan sekadar kompetisi, melainkan pembuktian kualitas riset dan kreativitas mahasiswa Udinus.