Semarang, IDN Times - Seorang warga Kota Semarang bernama Wirawan memutuskan mendatangi kantor Polrestabes di Jalan Dr Sutomo untuk melaporkan aksi pemalsuan piagam kejuaraan.
Menurut pengakuannya, piagam palsu tersebut digunakan oleh delapan orang tua alumni SD HIB Semarang untuk mendaftarkan anaknya ke sejumlah SMP negeri favorit di Ibu Kota Jateng. Kedelapan siswa yang memakai piagam palsu yaitu berinisial CAP, EK, ZNA, RFK, DEF, RF, DRPR, UR.
Wirawan berkata laporan adanya kasus pemalsuan piagam itu telah diterima penyidik Unit Satreskrim Polrestabes Semarang.
"Kami telah melaporkan pengaduan ke kantor Reskrim Polrestabes Semarang dan surat pengaduan sudah diterima bagian ops kasatreskrim. Dan menurut kanit akan ditelaah dulu," ujar Wirawan, Selasa (27/6/2023).
Ia menuturkan ada dugaan bahwa orang tua murid SD HIB yang menggunakan piagam palsu ketika memproses pendaftaran bagi anaknya melalui jalur PPDB di lima sekolah negeri.
Yang dituju oleh si orang tua murid tersebut, katanya yaitu SMP Negeri 1 Semarang, SMP Negeri 2 Semarang, SMP Negeri 3 Semarang, SMP Negeri 5 Semarang dan SMP Negeri 9 Semarang.
"Pendaftar SMP negeri tersebut yang diduga menggunakan piagam palsu adalah alumni SD HIB 1 tahun ajaran 2022/2023. Guna mendaftar di SMP Negeri 01, 02, 03, 05 dan 09," akunya.
Sedangkan piagam yang diduga dipalsukan, lanjutnya untuk kejuaraan tingkat International bernama Asean Innovetive Science Environmental and Entreprenuer Fair 2022/2023, sekolah dasar, kejuaraan Asean Innovetive Science Environmental and Entreprenuer Fair 2022/2023 yang diselenggarakan Undip, penandatanganan sertifikat Deni Irawan, M.Pd (president of Indonesia Young Science Association (IYSA).
"Rencana pemanggilan pengecekan di SMP negeri sebagai penerima piagam dan pemanggilan Undip sebagai penyelenggara kejuaraan tersebut," kata Wirawan.
Ia berharap pihak penyidik Reskrim Polrestabes Kota Semarang segera menangkap pemalsu piagam dan segera melakukan penyelidikan atas dugaan tindak pidana pemalsuan piagam kejuaraan tersebut.
"Kami berharap dikemudian hari tidak ada lagi kecurangan dalam pendaftaran PPDB dengan memalsukan piagam palsu atau abal-abal. Sehingga PPDB menghasilkan sistem pendaftaran jujur dan transparan," tuturnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Dony Lumbantoruan saat dikonfirmasi IDN Times via WhatsApp, membenarkan adanya laporan pemalsuan piagam untuk pendaftaran PPDB. Saat ini penyidiknya telah menerima laporan dari warga itu.
"Hari ini mereka baru saja konsultasi, Mas terus masukin pengaduan. Surat masih harus tunggu disposisi dan lain-lain," ujar Dony.