Budhi mensinyalir para hacker berusaha mencari celah untuk meretas situs website milik Pemprov Jateng karena ada kelemahan pada sistem keamanannya.
Selain itu, website belum 100 persen jadi tapi digunakan, ada pula website yang dari awal tidak menyiapkan masalah keamanan, serta adanya plug in atau komponen atau bahasa pemrograman yang kedaluwarsa dan tidak diperbarui.
Dengan munculnya kasus ini, Subroto mengklaim pihaknya telah membentuk computer security incident response team (CSIRT). Setelahnya pihaknya melakukan pemantauan patroli cyber yang bertujuan untuk mencari data kemunculan slot gacor di website Pemprov Jateng.
"Nantinya didata, dilihat mana saja yang terdampak dan dilakukan penghapusan pada sistem tersebut,” terangnya.