Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Beras Bansos di 25 Daerah Jateng Diklaim Punya Kualitas Medium Tanpa Bercak Putih

Jumari, warga Kali Asin Kelurahan Kuningan Semarang Utara tampak memanggul karung berisi beras 10 kilogram hasil penyaluran dari program bansos yang dialokasikan untuk Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Tengah menyebutkan kualitas beras dari program bantuan sosial (bansos) yang disalurkan untuk 25 kabupaten/kota memiliki kualitas setara beras medium.

Pasalnya, saat petugas gabungan dari Dinsos dan Distanbun membuka karung beras yang ada di gudang Bulog, kualitas beras bansos tidak ada yang mengandung pewarna.

1. Sempat dicek langsung di gudang Bulog

Sumber Gambar: duajurai.com

Staf Bagian Perlindungan dan Penjaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Jawa Tengah, Tolanda Prayogo mengaku beras bansos yang mulai disalurkan Senin (11/9/2023) kemarin juga tidak terlihat bercak putih. 

"Pas dibuka satu karung di gudang Bulog kemarin, kami sempat cek langsung dari bagian permukaan sampai bawah karung, kalau standar kualitasnya ya beras medium. Kadar beras yang pecah dibawah 4 persen. Juga ketika diusap-usapkan di telapak tangan, butiran berasnya tidak mengandung pewarna dan tidak ada bercak putih," kata Tolanda saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (13/9/2023). 

2. Bulog Jateng hanya cover 25 kabupaten/kota

Warga penerima manfaat bansos berupa beras 10 kilogram memadati aula Kantor Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurutnya petugas Dinsos maupun Bulog telah mengecek kadar beras yang akan disalurkan kepada masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM). 

Dari total 35 kabupaten/kota di Jateng, katanya terdapat 25 daerah yang dicover oleh Bulog Kanwil Jateng. Sedangkan 10 daerah lainnya menjadi kewenangan dari Bulog DIY. 

3. Penyaluran bansos beras di 10 daerah jadi kewenangan DIY

Ilustrasi pekerja membongkar muat beras di gudang Bulog. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Adapun proses penyaluran bansos beras telah dimulai Senin kemarin setelah dilaunching pihak Bulog di Kabupaten Demak dan Solo. 

"Senin kemarin kan sudah dilaunching di Demak dan Solo lalu disalurkan serentak. Ada beberapa desa sudah dikirim bantuannya. Total beras yang disalurkan sebanyak 70 ribu ton. Tetapi untuk 10 wilayah dicover Bulog DIY. Di antaranya Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purworejo," paparnya. 

4. Penyaluran bansos dianggap bisa stabilkan harga beras

Pedagang beras di Pasar Besar Ngawi

Beras bansos yang disalurkan, katanya mayoritas berasal dari stok gudang Bulog masing-masing daerah. 

Lebih jauh, ia berharap adanya pemberian beras bansos dapat menstabilkan harga beras di pasaran yang saat ini makin mahal. 

"Penyaluran yang bulan ini sudah tahap kedua. Jadi tahap pertama bansos yang diberikan bulan Maret, April Mei dirapel dan disalurkan Maret kemarin. Terus yang tahap kedua Juni, Juli dan Agustus dirapel untuk disalurkan bulan September. Yang sekarang ini tujuannya memang untuk menstabilkan harga. Kalau ada masyarakat yang terbantu dengan bansos, maka uangnya bisa digunakan buat keperluan lainnya," akunya. 

5. Penerima bansos beras tahap kedua ada 3,5 juta jiwa

Mensos Risma instruksikan jajaran ganti beras bansos/dok Kemensos

Terpisah, Perum Bulog Kanwil Jateng menyatakan total penerima bansos beras tahap kedua bulan ini sebanyak 3.574.712 kepala keluarga (KK). 

Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun mengungkapkan cadangan beras yang dimiliki Bulog tersedia 224 ribu ton. Nantinya akan dipakai untuk penyaluran bansos selama tiga bulan ke depan.

"Stoknya sudah siap dan mulai disalurkan. Untuk tahap awal baru didistribusikan enam daerah. Masing-masing Demak, Rembang, Sukoharjo, Klaten, kota Tegal, dan Batang," terangnya. 

6. Bulog akan lakukan operasi pasar

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Selain menyalurkan bantuan beras, pihaknya menggencarkan upaya Stabilisasi Pasokn dan Harga Pangan (SPHP) di pasar tradisional di Jateng. 

"Itu kita lakukan secara terus menerus sepanjang tahun, sampai saat ini Bulog Kanwil Jateng sudah menyalurkan SPHP sebanyak 62.600 ton dan ini terus kita laksanakan sampai akhir tahun," urainya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us