5 Alasan Kucing Tiba-tiba Menjadi Agresif, Bisa Jadi Stres!
ilustrasi kucing (unsplash.com/Marko Blažević)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kucing merupakan salah satu hewan yang kerap menjadi pilihan peliharaan banyak orang.
Hal ini karena memang kucing dianggap sangat menggemaskan dan cenderung bersikap penurut sehingga jarang sekali bersikap agresif terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Sayangnya pada beberapa situasi ternyata kucing bisa saja tiba-tiba menjadi agresif dan tidak terkendali. Ada beberapa alasan berikut ini mengapa kucing bisa tiba-tiba melakukan tindakan agresif yang justru membahayakan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Kucing Serval, Telinganya Bisa Memutar 180 Derajat
1. Mengalami stres
ilustrasi kucing (unsplash.com/Manki Kim)Stres ternyata bukan hanya rentan dialami oleh manusia saja melainkan kucing juga bisa mengalami hal serupa. Stres pada kucing memang bisa diakibatkan karena beragam macam hal, termasuk salah satunya adalah lingkungan yang tidak mendukung atau pun tidak nyaman.
Biasanya kucing yang mengalami stres bisa melakukan tindakan-tindakan agresif yang cukup berbahaya. Oleh sebab itu, para pemilik kucing tentu perlu cermat dalam memberikan tempat yang nyaman bagi kucing agar tidak sampai mudah mengalami stres lagi.
2. Sedang menjaga anak-anaknya
ilustrasi anak kucing (unsplash.com/The Lucky Neko)Kucing-kucing yang cenderung agresif biasanya sering terjadi apabila baru selesai melahirkan. Memang perubahan hormon dan juga rasa lelah, serta sakit yang dialami kucing membuatnya jadi mudah bersikap agresif.
Biasanya kucing tidak akan suka apabila ada orang asing yang mendekati anak-anaknya pasca melahirkan. Oleh sebab itu, tidak heran jika kucing yang baru melahirkan justru akan sangat agresif dan bisa menyerang siapa pun.
3. Mengalami trauma
Editor’s picks
ilustrasi kucing (unsplash.com/Anthony de Kroon)Kucing nyatanya merupakan hewan yang bisa menyimpan trauma tersendiri dalam dirinya. Efek trauma ini memang bisa berbeda-beda, termasuk salah satunya adalah trauma akibat kekerasan yang mungkin pernah diperoleh.
Kucing yang mengalami trauma biasanya lebih berhati-hati ketika didekati oleh orang lain, bahkan bisa saja justru cenderung melawan atau bersikap agresif. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri agar tidak sampai mendapatkan kekerasan yang serupa seperti di masa lalu.
4. Merasa tidak sehat
ilustrasi kucing (unsplash.com/Alexander Andrews)Kondisi tubuh yang dimiliki kucing memang cenderung berbeda-beda, sebab tidak selalu sehat. Tidak sedikit pula kucing yang justru mengalami masalah kesehatan, sehingga tampak tidak segar dan justru cenderung terbatas dalam melakukan aktivitas.
Kucing yang sedang merasa tidak sehat biasanya akan cenderung lebih sensitif dan mudah sekali bersikap agresif. Oleh sebab itu, para pemilik kucing tentu perlu memperhatikan kondisi kesehatannya agar bisa segera sehat kembali.
5. Jarang bersosialisasi
ilustrasi kucing (unsplash.com/Manja Vitolic)Ternyata bukan hanya manusia saja yang membutuhkan sosialisasi, namun kucing juga demikian. Sosialisasi yang dibutuhkan kucing ternyata bisa sangat penting untuk kemampuannya dalam bersikap, termasuk agar tidak sampai terlalu agresif.
Kucing yang justru jarang diberikan kesempatan untuk bersosialisasi biasanya akan cenderung lebih sensitif dan kasar. Tidak heran jika kucing seperti itu akan menyerang orang lain yang tidak dikenal, sehingga jelas akan menimbulkan dampak yang berbahaya.
Sekarang kamu paham bahwa memang ada beragam penyebab mengapa kucing bisa tiba-tiba bersikap agresif. Oleh sebab itu, para pemilik kucing tentu perlu cermat dalam mengawasi kucing-kucingnya agar tidak sampai membahayakan orang lain. Jangan sampai kucing dibiarkan agresif begitu saja!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
