TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Embun Matahari, Tanaman Karnivora yang Cara Berburunya Unik

Bagaimana cara embun matahari mencerna makanannya?

Embun matahari (commons.m.wikimedia.org/Agnieszka Kwiecien, Nova)

Intinya Sih...

  • Embun matahari adalah tanaman karnivora yang tersebar luas di seluruh dunia, dengan 194 spesies dan bunga berkilau yang menarik.
  • Tanaman ini memiliki respon terhadap sentuhan dan getaran, serta menggunakan enzim untuk mencerna mangsanya.
  • Embun matahari juga memiliki sejarah panjang dalam pemanfaatannya sebagai obat herbal, termasuk sebagai pengobatan batuk rejan, bronkitis, dan asma.

Embun matahari atau sundew merupakan tanaman karnivora yang penyebarannya sangat luas. Terdapat 194 spesies tanaman ini yang bisa kamu temui di seluruh dunia. Bunga indahnya berkilau saat terkena sinar matahari, tampak seperti embun, tapi sebenarnya bukan. Bunga embun matahari bisa bervariasi, baik itu dalam satu musim, bentuk, kuantitas dan ukuran benih yang dihasilkannya.

Sebagian besar bunganya berwarna putih, merah muda dan memiliki struktur produksi yang sama. Bunganya mekar saat musim semi, tapi ada spesies lain seperti tuberous sundew yag berbunga antara bulan Oktober dan Desember, hanya setelah menyesuaikan dengan belahan bumi utara. Jika kamu penasaran bagaimana cara tanaman ini berburu, fakta berikut bisa menjawab pertanyaanmu.

1. Wilayah penyebaran embun matahari

Penyebaran embun matahari hampir menjangkau setiap benua kecuali Antartika, termasuk Siberia dan Alaska. Tanaman ini bisa ditemui di tempat tropis seperti Queensland dan Brasil. Carnivorous Plant Resource menginformasikan bahwa mereka juga menghuni area berawa di Amerika Utara dan Eropa, ujung selatan Amerika Selatan dan Selandia Baru.

2. Mengalami thigmonasty sama seperti reaksi putri malu

Berdasarkan informasi dari Treehugger, embun matahari juga mengalami thigmonasty, respon yang dilakukan tanaman terhadap sentuhan maupun getaran. Saat embun matahari merasakan mangsa terjebak di dalam perangkapnya yang lengket, mereka kemudian membungkusnya hingga mati karena kelelahan atau sesak napas. Cape sundew misalnya membutuhkan waktu 30 menit untuk sepenuhnya menelan mangsanya.

Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!

3. Bagaimana cara embun matahari mencerna mangsanya?

Kamu mungkin penasaran bagaimana tanaman karnivora ini mencerna mangsanya. Sumber yang sama menjelaskan bahwa itu dilakukannya dengan bantuan enzim. Sekresi kental pada bulu embun matahari menjebak serangga, daunnya melengkung ke dalam sehingga membuat mangsa bersentuhan dengan bulu bagian dalamnya yang mengeluarkan enzim.

Enzim ialah proses pencernaan eksternal yang memecah organ serangga sehingga nutrisinya bisa diserap oleh kelenjar pada tanaman tersebut. Ketika hanya kerangka luarnya yang tersisa, perangkapnya akan terbuka dan bersiap untuk menangkap makanan baru.

4. Beradaptasi untuk mendapatkan nutrisi

Anehnya, embun matahari sangat beradaptasi untuk mendapatkan nutrisi dari mangsa serangga. Bahkan, beberapa spesies tidak bisa mengumpulkan nutrisi melalui sistem akarnya sama sekali. Sebaliknya, akar tampaknya hanya sekadar menjaga agar tanaman ini tetap berakar di tanah atau hanya tempat mengumpulkan atau menyimpan air.

5. Memikat serangga melalui bagian yang tampak seperti tetesan embun

Setiap daun embun matahari ditutupi dengan sulur-sulur yang tampak seperti rambut. Tapi, ujungnya terdapat tetesan-tetesan berkilau seperti embun di bawah sinar matahari, dari situ namanya berasal. Ketika bersentuhan dengan serangga, bulu di sekitarnya membengkak ke arah mangsa untuk mencegahnya melarikan diri. Tetesan embun itulah yang bertindak sebagai cairan pencernaan, dilansir New Forest National Park.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya