5 Fakta Bangkong, Kodok Beracun Mematikan yang Hidup disekitar Kita

Bangkong dapat ditemukan di area pemukiman

Musim hujan jadi surganya kodok karena pada musim ini air dan makanan sangat berlimpah. Khususnya pada malam hari dan setelah hujan besar biasanya akan banyak kodok yang keluar dari persembunyiannya dan mencari makan. Mereka akan berkeliaran di pinggir kebun, taman, jalanan, sampai masuk ke rumah manusia.

Dari banyaknya jenis kodok yang ada bangkong atau Duttaphrynus melanostictus merupakan salah satu kodok yang paling sering ditemui. Ia juga sangat mudah dikenali karena punya ukuran yang besar, suara yang nyaring dan bentuk tubuh yang khas.

Uniknya lagi kodok ini juga tidak hanya ditemukan di pedesaan namun ia juga banyak hidup di daerah padat seperti kota. Untuk mengenal bangkong lebih jauh artikel ini akan membahas beberapa fakta unik dan menarik mengenai kodok satu ini.

Baca Juga: 5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?

1. Punya tonjolan di sekujur tubuh

5 Fakta Bangkong, Kodok Beracun Mematikan yang Hidup disekitar KitaBangkong (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Ada dua hal yang jadi ciri khas bangkong dan memudahkan kita untuk mengenali kodok satu ini. Pertama ia punya tubuh bulat dan besar kemudian kedua tubuhnya diselimuti tonjolan dan bintik-bintik gelap. Tonjolan dan bintik-bintik tersebut menyelimuti semua bagian tubuh bangkong mulai dari kepala, punggung sampai kaki. Tonjolan-tonjolan tersebut ukurannya beragam dan jika diperhatikan bentuknya menyerupai kutil.

Informasi dari laman iNaturalist mengungkapkan kalau kodok satu ini punya berbagai variasi warna. Warna yang umum ditemukan pada bangkong mencakup warna cokelat muda, cokelat tua, cokelat kekuningan, krem, dan cokelat kehitaman. Tubuhnya bulat dan besar, kepalanya lebar dan pendek serta kakinya terbilang cukup pendek. Karenanya bentuk kakinya itu ia tak mampu melompat dengan jarak yang terlalu jauh.

2. Punya racun yang mematikan bagi manusia

5 Fakta Bangkong, Kodok Beracun Mematikan yang Hidup disekitar KitaBangkong (commons.wikimedia.org/Thomas Brown)

Jangan tertipu hanya karena bangkong punya gerakan lambat dan tubuh yang membulat, sebenarnya kodok satu ini punya senjata rahasia berupa racun. Namun racun yang ia miliki berbeda dengan racun pada katak pohon yang ada di Amerika Selatan. Racunnya tidak berada di kulit, karenanya ia tak punya warna yang mencolok. Laman GBIF menjelaskan kalau bangkong punya kantung racun atau kantung paratoid besar yang terletak di sisi kanan kiri kepalanya, tepatnya di belakang mata.

Racun ini cukup berbahaya karena mengandung beberapa zat seperti neurotoxin dan cardiotoxin. Jika hanya menyentuhnya atau terkena cairannya racun ini tidak berbahaya bagi manusia dan hanya menyebabkan rasa gatal atau iritasi. Namun berbeda cerita jika kamu memakan bangkong. Jika bangkong dimakan oleh manusia racunnya cukup berbahaya dan bisa menyebabkan kematian khususnya bagi anak-anak. Bahkan telur kodok ini juga berbahaya dan tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.

3. Sering berkeliaran di area pemukiman

5 Fakta Bangkong, Kodok Beracun Mematikan yang Hidup disekitar KitaBangkong (commons.wikimedia.org/Nikhil More)

Tak cuma di Indonesia ternyata kodok ini juga punya penyebaran yang cukup luas di Benua Asia. Laman India Biodiversity Portal menjelaskan kalau bangkong dapat ditemukan di Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Pakistan, Nepal, India, Sri Lanka, Kepulauan Andaman, Indonesia, Filipina, Maladewa, dan Mauritius. Bangkong juga punya ketahanan tubuh yang kuat karena bisa beradaptasi di berbagai tipe habitat. 

Biasanya kodok satu ini menghuni tempat yang lembab seperti lubang di tanah, di bawah tumpukan kayu, sungai, sawah, kolam, hutan, sampai area pemukiman. Karenanya pertemuan bangkong dengan manusia sangat sering terjadi khususnya pada musim hujan. Seperti kodok lain yang punya kaki pendek dan badan bulat bangkong tidak mampu memanjat daerah tinggi seperti pepohonan. Hal ini menjadikan bangkong sebagai hewan terestrial yang menghabiskan waktunya di tanah. 

4. Jadi makanan favorit bagi ular

5 Fakta Bangkong, Kodok Beracun Mematikan yang Hidup disekitar KitaBangkong (commons.wikimedia.org/HAH)

Sebenarnya bangkong tidak punya banyak predator, kebanyakan hewan karnivora enggan memburu kodok satu ini. Ukurannya yang besar sulit untuk dimakan dan racun di tubuhnya sangat berbahaya bagi banyak hewan. Namun bukan berarti ia selamat dari hewan-hewan karnivora karena ada beberapa hewan seperti ular dan burung yang menjadikan bangkong sebagai makanan utama, terang Animal Diversity Web. Beberapa spesies ular seperti kobra jawa (Naja sputatrix) dan ular jali (Ptyas mucosa) jadi predator utama kodok satu ini. Kedua ular tersebut tidak mempermasalahkan racun yang dimiliki kodok ini.

5. Sering keluar saat malam hari dan musim hujan

5 Fakta Bangkong, Kodok Beracun Mematikan yang Hidup disekitar KitaBangkong (commons.wikimedia.org/Nikhil More)

Dilansir MyBis bangkong merupakan hewan nokturnal, artinya ia sering menghabiskan waktunya pada malam hari. Di siang hari bangkong biasanya akan beristirahat di dalam lubang atau tumpukan kayu. Baru saat matahari terbenam ia akan keluar mencari mangsa dan berkeliaran sampai ke rumah manusia. Jadi tutuplah rumahmu pada malam hari jika tak ingin ada bangkong yang masuk.

Saat malam menjelang biasanya hewan ini akan terlihat di beberapa tempat seperti sawah, pinggir jalan, pinggir kolam, pinggir sungai, atau pinggir danau. Dalam beberapa kesempatan ia juga terlihat berada di bawah lampu yang dipenuhi serangga seperti laron. Kodok tersebut bersiaga di bawah lampu dan menunggu serangga mendekat sebelum akhirnya ia makan. Saat musim hujan bangkong juga jadi lebih aktif dan saat inilah biasanya bangkong jantan akan mengeluarkan suaranya yang sangat nyaring.

Kehadiran bangkong di sekitar pemukiman memang bukan jadi pemandangan yang aneh. Kodok satu ini sudah sering terlihat di pemukiman entah itu pada malam hari atau saat musim hujan. Suaranya yang khas juga menemani banyak orang dikala hujan deras atau saat malam menjelang. Namun kamu harus hati-hati karena racun yang dimiliki kodok ini cukup berbahaya saat dimakan dan bisa menimbulkan gatal saat terkena kulit. Jika kamu suka memakan hewan tak lazim seperti kodok kamu harus berhenti melakukannya jika tak ingin nyawamu terancam.

Baca Juga: 7 Fakta Kodok Tebu, Menjilatnya agar Mabuk adalah Mitos!

Arzha Ali Rahmat Photo Community Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya