5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?

Ada banyak jenis katak dan kodok di Pulau Jawa!

Intinya Sih...

  • Kodok Fejervarya limnocharis, sahabat petani yang membantu membasmi hama di sawah dan sungai.
  • Bangkong Duttaphrynus melanostictus, berukuran 20 cm dan beracun, dapat membunuh manusia jika dimakan.
  • Katak Polypedastes leucomystax, sering ditemukan di pepohonan dengan kaki dan jari panjang untuk melompat.

Sebagai orang yang tinggal di Pulau Jawa pasti kamu sering bertemu dengan berbagai jenis hewan entah itu burung, reptil atau amfibi. Tak cuma di siang hari, saat malam menjelang juga banyak hewan yang mulai menampakkan dirinya. Salah satu jenis hewan yang kerap ditemui di malah hari adalah katak dan kodok. Kedua amfibi ini terkenal karena kemampuan melompat dan suaranya yang sangat nyaring saat malam hari dan setelah hujan.

Kodok dan katak juga dengan mudah dapat ditemukan dimanapun, mau itu di kebun, sawah, sungai, sampai di area pemukiman. Bahkan di beberapa kesempatan katak dan kodok juga suka hinggap di jendela atau pintu rumah. Walau sering ditemukan apa kamu tahu mengenai jenis-jenis katak dan kodok yang ada di Pulau Jawa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut artikel ini akan mengupas tuntas beberapa jenis katak dan kodok yang kerap ditemui di Pulau Jawa!

1. Kodok tegalan

5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?Kodok tegalan (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Kamu pasti tidak asing dengan kodok satu ini jika kamu sering pergi ke sawah atau sungai. Kodok berwarna cokelat dan berukuran kecil ini jadi salah satu kodok sahabat petani yang jumlahnya sangat melimpah. Kodok dengan nama ilmiah Fejervarya limnocharis ini jadi sahabat petani karena ia membantu membasmi hama seperti serangga yang kerap merusak padi, terang HKU Science.

Ukurannya juga terbilang kecil dengan panjang maksimal yang ia miliki hanya sekitar 5 cm. Karena kerap hidup di sungai atau sawah tubuh cokelat dengan garis hitamnya membantu kodok ini untuk bersembunyi di bebatuan, tanah dan dedaunan kering. Saat musim hujan tiba dan air meluap kodok tegalan juga tak jarang menginvasi rumah warga dengan berkeliaran di pekarangan sampai masuk rumah. Walau tidak berbahaya terkadang kehadiran kodok tegalan di sekitar rumah cukup menganggu dan membuat heboh seisi rumah.

2. Bangkong

5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?Bangkong (en.wikipedia.org/Lokionly)

Duttaphrynus melanostictus atau bangkong jadi kodok yang sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa. Tak cuma di sawah, kebun, hutan, atau sungai, hewan ini juga sangat sering ditemukan di pekarangan bahkan sampai masuk ke rumah. Kodok berukuran 20 cm ini juga cukup ditakuti oleh predator dan manusia karena merupakan hewan beracun, jelas Animal Biodiversity Web. Laman tersebut menjelaskan kalau kodok ini dapat membunuh manusia jika dimakan.

Selain tubuhnya yang beracun kodok ini juga dapat dengan mudah dikenali dari bentuk tubuhnya. Bangkong punya tubuh yang besar dan membulat, tubuhnya juga diselimuti tutul berwarna hitam dan tonjolan-tonjolan. Warna yang umum dimiliki bangkong tidak terlalu bervariasi karena hanya terdiri dari cokelat, cokelat tua atau krem. Sama seperti kodok dan katak lain biasanya bangkong akan mengeluarkan suara dikala malam atau setelah hujan.

Baca Juga: Berada di Indonesia, 5 Fakta Ikan Kalajengking yang Mengandung Racun

3. Katak pohon bergaris

5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?Katak pohon bergaris (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

Dari kodok sekarang kita beralih ke katak, katak pertama yang akan kita bahas adalah katak pohon bergaris atau Polypedastes leucomystax. Sama seperti namanya katak ini memang sering ditemukan di pepohonan dan punya garis hitam di belakang mata dan samping tubuhnya. Tubuh katak ini sendiri punya warna yang cukup beragam, mulai dari cokelat tua, cokelat muda, krem, sampai cokelat kekuningan.

Sebagai katak tentunya hewan ini punya kaki dan jari yang panjang dan sangat berguna untuk melompat. Lompatan dan gerakan katak ini sangat lincah dan gesit, lho. Lompatan tersebut sangat berguna saat katak ini hendak melarikan diri dari predator dan penganggu. Jika kamu ingin menemukan katak ini kamu bisa datang ke sawah, kebun, atau perairan pada malam hari karena ia merupakan hewan nokturnal, terang MyBis. Namun kamu harus hati-hati karena katak pohon bergaris sangat sensitif dengan gerakan atau getaran.

4. Belentung

5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?Belentung (commons.wikimedia.org/W.A. Djatmiko)

Sekilas belentung atau Kaloula baleata punya bentuk yang imut karena punya tubuh membulat dan kepala yang kecil. Bahkan mulut kodok ini terbilang sangat kecil sampai dijuluki kodok bermulut sempit. Selain badannya yang membulat kamu juga bisa mengidentfikasi kodok ini dengan melihat corak berwarna kuning atau jingga di sela-sela kakinya. Corak tersebut jadi salah satu ciri khas spesies ini.

Tubuhnya yang bulat membuat kodok satu ini lebih sering beraktivitas di tanah atau di sekitar dedaunan kering. Walau dalam beberapa kesempatan belentung juga mampu memanjat pepohonan hingga ketinggian 6 meter, jelas iNaturalist. Karena kebiasaannya bersembunyi di dedaunan kering dan ukurannya yang kecil kodok ini cenderung sulit ditemukan. Ketelitian dan kesabaran sangat diperlukan jika kamu ingin mengamati dan menemukan kodok berbadan bulat ini.

5. Kongkang kolam

5 Spesies Kodok dan Katak Paling Umum di Pulau Jawa, Pernah Ketemu?Kongkang kolam (commons.wikimedia.org/Raffiakbar29)

Sekilas kongkang kolam memang punya kemiripan dengan katak pohon bergaris, karenanya banyak orang yang sering menyamakan keduanya. Padahal kedua hewan ini punya perbedaan yang cukup mencolok di mana kongkam kolam tak punya garis di tubuhnya. Ciri lainnya adalah kongkang kolam punya bibir yang berwarna putih, hal tersebut menjadikan katak ini punya nama lain, yaitu katak bibir putih jawa. Laman EOL menjelaskan kalau nama tersebut diambil karena spesimen pertama dari katak ini ditemukan di Pulau Jawa. Katak dengan nama ilmiah Chalcorana chalconota ini juga punya habitat yang mirip dengan katak pohon bergaris, yaitu hutan, sawah, sungai, area pemukiman, atau rawa. 

Walaupun industrialisasi dan pembangunan sudah sangat pesat di Pulau Jawa namun masih ada beberapa hewan yang mampu hidup di pulau terpadat di Indonesia tersebut. Katak dan kodok jadi salah satunya dan tidak hanya satu atau dua, ada banyak jenis kodok dan katak di Pulau Jawa mulai dari bangkong sampai katak pohon bergaris. Populasi amfibi satu ini juga sangat berlimpah dan sangat mudah ditemui di sekitar pemukiman. Suara khasnya juga senantiasa menemani kita dikala malam dan hujan melanda.

Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!

Arzha Ali Rahmat Photo Community Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya