5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!

Terdapat banyak ular yang punya warna hijau

Intinya Sih...

  • Ular hijau bukan selalu berbahaya, banyak yang tidak berbisa dan aman
  • Ada beberapa spesies ular hijau di Pulau Jawa, seperti Ahaetulla dan Viper Hijau Ekor Merah
  • Ular tampar, ular terbang, dan ular bajing merupakan jenis ular hijau yang sering disalahpahami sebagai berbahaya

Ular hijau selalu jadi momok bagi banyak orang karena adanya anggapan kalau semua ular hijau adalah ular berbisa dan berbahaya. Padahal anggapan tersebut tidak benar dan tanpa alasan. Nyatanya tidak semua ular hijau berbahaya, bahkan faktanya kebanyakan ular hijau merupakan ular tidak berbahaya, lho. Karena sejatinya warna hijau pada ular muncul karena banyak ular yang hidup di hutan atau pepohonan. Warna hijau sangat berguna untuk bermakuflase di lebatnya pepohonan.

Di Indonesia khususnya di Pulau Jawa masih banyak hutan dan daerah hijau yang subur. Daerah-daerah tersebut jadi habitat sempurna bagi banyak spesies ular khususnya yang berwarna hijau. Ular-ular tersebut juga kerap ditemukan di pemukiman dan berkonflik dengan manusia. Karenanya mari kita mengenal beberapa ular hijau yang umum ditemukan di Pulau Jawa lewat artikel ini!

1. Ular pucuk

5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!Ular pucuk (en.m.wikipedia.org/Rushen)

Ular yang berasal dari genus Ahaetulla ini jadi ular hijau yang paling sering ditemui di Pulau Jawa. Ia juga jadi ular yang sering berkonflik dengan manusia dan sering dibunuh karena dianggap tidak berbahaya. Padahal faktanya ular ini merupakan ular berbisa rendah dan tidak bebahaya, terang Thai National Parks. Konflik yang ada terjadi karena banyak orang yang mengira ular ini sebagai viper hijau ekor merah yang berbahaya.

Ular pucuk yang ada di Pulau Jawa tersendiri adalah Ahaetulla prasina dan Ahaetulla mycterizans. Kedua spesies ular pucuk tersebut punya bentuk tubuh yang serupa, yaitu badan yang langsing dan panjang, warna hijau terang di tubuh dan kepala yang lancip. Bedanya A. prasina punya tubuh yang lebih besar dan panjang dengan panjang maksimal 2 meter. Sementara itu panjang maksimal A. myterizans hanya sekitar 1 meter. Ular pucuk juga dapat ditemukan di pepohonan, kebun, hutan, dan daerah dekat sungai.

2. Viper hijau ekor merah

5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!Viper hijau ekor merah (commons.wikimedia.org/Fajar Kaprawi)

Viper hijau ekor merah merupakan ular berbisa tinggi dan berbahaya yang berasal dari genus Trimeresurus. Di Pulau Jawa sendiri terdapat dua spesies viper hijau ekor merah, yaitu Trimeresurus albolabris dan Trimeresurus insularis, terang iNaturalist. Seperti namanya ular ini punya dua ciri khas, yaitu tubuhnya yang berwarna hijau dan ujung ekornya yang berwarna merah.

Karena berasal dari famili viperidae ular ini juga punya ciri lain, yaitu kepalanya yang berbentuk segitiga dan taringnya yang panjang dan dapat dilipat. Taringnya tak hanya panjang tapi juga menyimpan bisa yang cukup mematikan. Gigitan ular ini mampu menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan sampai kematian, karenanya kamu harus berhati-hati. Jika kamu tidak ingin bertemu ular ini kamu harus menghindari area dengan vegetasi rapat seperti hutan, kebun, pepohonan, dan area pertanian.

Baca Juga: Berada di Indonesia, 5 Fakta Ikan Kalajengking yang Mengandung Racun

3. UIar tampar

5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!Ular tampar (id.m.wikipedia.org/Rushenb)

Sebenarnya ular tampar atau genus Dendrelaphis merupakan genus yang sangat beragam. Dilansir The Reptile Database terdapat 49 spesies ular yang masuk ke genus Dendrelaphis dan semuanya punya cirinya masing-masing. Ada yang berwarna cokelat, merah, hijau, sampai kebiruan. Namun ular tampar yang hidup di Pulau Jawa seperti Dendrelaphis pictus dan Dendrelaphis formosus punya warna tubuh yang dominan hijau.

Karena warna hijau itulah ular tampar juga sering disangka sebagai ular berbisa dan berbahaya. Ditambah lagi ular ini cukup agresif jika merasa terancam, ia akan mengangkat leher, membuka mulut lebar-lebar bahkan tak segan-segan untuk menggigit. Siapapun yang melihat ular dengan posisi demikian pasti akan takut. Namun sebenarnya ular ini merupakan ular tidak berbahaya, gigitannya tak terlalu sakit karena ukuran ular tampar juga tidak terlalu besar.

4. Ular terbang

5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!Ular terbang (commons.wikimedia.org/Rushen)

Walaupun namanya ular terbang sebenarnya ular ini tak benar-benar bisa terbang seperti burung atau kelelawar. Ular tidak berbahaya ini hanya mampu melompat dan meluncur dari satu pohon ke pohon lain dengan jarak yang cukup jauh. Laman Britannica melansir kalau ular terbang mampu melompat dan meluncur sampai sejauh 100 meter, lho. Untuk melakukan hal tersebut ular terbang akan melebarkan tubuhnya dan melakukan gerakan zig zag saat melayang.

Sejauh ini terdapat lima spesies ular terbang di dunia, namun di Pulau Jawa hanya ada dua spesies, yaitu Chrysopelea paradisi dan Chrysopelea pelias. Kedua spesies tersebut punya warna yang sangat indah dengan perpaduan hijau, hitam, jingga, kuning, cokelat, abu-abu, dan kebiruan. Sayangnya populasi ular terbang di Pulau Jawa sudah sangat berkurang, ular ini hanya bisa ditemukan di gunung atau di hutan yang masih asri. Keindahan tubuhnya juga membuat ular terbang populer sebagai peliharaan.

5. Ular bajing

5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!Ular bajing (id.m.wikipedia.org/Rushenb)

Dilansir Ecologyasia, ular dengan panjang maksimal 2.4 meter ini punya warna hijau yang terang dan mencolok. Warna hijaunya sangat cocok untuk berkamuflase di tempat hidupnya, yaitu pepohonan yang rindang. Selain itu ular arboreal ini juga punya kesamaan dengan viper hijau ekor merah, yaitu ujung ekornya yang berwarna kemerahan. Hal ini membuat banyak orang yang mengira ular bajing sebagai viper hijau ekor merah.

Namun jangan khawatir, ular bajing merupakan ular tidak berbisa, berbeda dengan viper hijau ekor merah yang merupakan ular berbisa tinggi. Ukuran ular ini juga jauh lebih besar dari viper hijau ekor merah dan ia punya variasi warna yang lebih beragam. Selain hijau ular bajing punya beberapa warna lain, seperti hijau kebiruan, abu-abu, jingga, dan kekuningan. Makanan ular ini adalah hewan-hewan kecil yang berkeliaran di pepohonan seperti burung, kelelawar, hewan pengerat, dan kadal. 

Ular hijau memang jadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Pulau Jawa. Anggapan kalau semua ular hijau merupakan ular berbisa dan berbahaya sangat dipercaya oleh masyarakat. Padahal tak semua jenis ular hijau merupakan ular berbahaya, ada banyak ular hijau yang tidak berbahaya seperti ular pucuk dan ular bajing. Ketidaktahuan masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap mitos jadi beberapa alasan mengapa masyarakat sangat takut kepada ular berwarna hijau.

Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!

Arzha Ali Rahmat Photo Community Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya