6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  

Mereka ditemukan di Australia dan Papua, Indonesia

Intinya Sih...

  • Ular mulga memiliki nama ilmiah pseudechis australis, beradaptasi di berbagai habitat, dan suka menggigit manusia jika diganggu.
  • Ular ini cukup besar dengan panjang mencapai 11 kaki, memiliki sisi yang terdiri dari 75 sisik subcaudal, 225 sisik ventral, dan 17 baris sisik punggung.
  • Ular mulga agresif, memakan hewan lain termasuk sesama rasnya, dan memiliki predator utama berupa katak tebu di Australia.

Nama ilmiah ular mulga yakni pseudechis australis. Pseudechis diambil dari bahasa Latin dan Yunani kuno artinya ‘ular berbisa’ dan australis juga dari bahasa Latin mengacu pada wilayah selatan (maksudnya Australia). Nama ilmiahnya pada saat itu masih naja australis dinamai oleh John Edward Gray ahli zoologi Inggris pada 1800-an.

Waktu paling aktif mulga adalah saat senja dan kurang aktif pada tengah hari, tengah malam hingga fajar. Di daerah beriklim dingin, mereka aktif di siang hari dan beriklim panas di malam hari. Selama periode kurang aktifnya, mulga akan meringkuk di celah-celah tanah, liang, bawah batu dan batang kayu untuk menghindari suhu tinggi.

Mengutip Az-animals, ular mulga mempunyai kemampuan beradaptasi di berbagai habitat termasuk di luar tempat tinggalnya meliputi hutan, padang rumput, semak belukar, gurun dan wilayah gersang lembap.

Ular mulga tidak keberatan berada di dekat manusia yakni kerap menemukan jalannya ke ladang gandum, bangunan bahkan tempat pembuangan sampah. Sederet fakta ular mulga seperti racunnya cukup berbahaya, kandungan racunnya melebihi kebanyakan spesies ular dll. Mari simak lebih lanjut pembahasannya.

1. Ciri fisik ular mulga

6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  Ular mulga (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Ular mulga cukup besar dengan panjang mencapai 11 kaki di habitatnya. Bagian atas tubuhnya berwarna cokelat terlihat di Australia utara, sedangkan di bagian selatan, ular tersebut berwarna cokelat tua. Perutnya tampak berwarna krem, putih dan merah muda.

Sisi ular mulga terdiri dari 75 sisik subcaudal, 225 sisik ventral dan 17 baris sisik punggung dengan iris berwarna cokelat kemerahan dan kepalanya menyempit di bagian moncongnya. Sisik dua warnanya meliputi cokelat pucat, zaitun, cokelat kemerahan dengan tepi belakang lebih gelap.

2. Sesama jantan saling berkelahi untuk merebut betina

6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  Ular mulga (commons.wikimedia.org/Derrick Coetzee)

Jantan akan saling bergulat satu sama lain dengan saling melilit dalam bentuk gulungan untuk mendapatkan hak istimewa kawin dengan betina. Setelah kawin, biasanya betina akan menghasilkan hingga 19 telur. Setelah 70-100 hari telur menetas, telur memiliki panjang tukik hampir 9 inci saat lahir.

Baca Juga: 6 Fakta Elang Ekor Merah, Burung yang Muncul di Film Hollywood

3. Seberapa berbahaya racun ular ini?

6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  Ular mulga (commons.wikimedia.org/Smacdonald)

Ular mulga dikenal agresif yakni suka menggigit berulang kali untuk terus menembakkan racunnya terhadap korban. Ditambah lagi, mulga dapat menembakkan racun sebanyak 180 mg dalam satu kali gigitan. Itu berbeda dengan kebanyakan ular hanya menghasilkan racun rata-rata 20 mg.

Racunnya cukup berbahaya untuk manusia. Gejala yang timbul seperti mual, muntah, sakit perut, berkeringat, gangguan pembekuan darah, nyeri otot dan penurunan sel darah merah dalam jangka pendek. Jelas ini memerlukan obat antivenom dari para ahli medis.

Ular mulga biasanya hanya menggigit manusia jika diganggu. Sejumlah besar korbannya adalah orang yang menangani ular mulga. Tapi, usut punya usut ular ini pun menggigit orang yang sedang tidur. Racun ular mulga tidak membuat manusia meninggal dunia selama puluhan tahun terakhir. Kasus kematian terakhir tercatat terjadi pada 1969.

4. Pemakan yang oportunistik

6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  Ular mulga (commons.wikimedia.org/Calistemon)

Dilansir Kids kiddle, mulga adalah ular pemakan yang oportunis. Mereka memangsa katak, biawak kecil, tokek, kadal agamid, burung duri, hewan pengerat, dasyurid dan katak. Spesies ini dilaporkan memakan hewan yang mati di jalan.

Diketahui juga mulga bersifat kanibal yakni memakan banyak ular seperti ular cambuk, ular cokelat, ular pohon cokelat, ular sekop selatan, ular bermahkota bahkan sesama rasnya sendiri yakni ular mulga.

5. Katak tebu menjadi ancaman utama ular mulga

6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  Ular mulga (commons.wikimedia.org/Calistemon)

Australianwildlife menyebut, meskipun ular remaja cenderung menjadi santapan burung pemangsa berukuran besar, tapi hanya ada sedikit predator dari ular dewasa. Satu-satunya ancaman serius mulga dewasa adalah keberadaan katak tebu secara luas di Australia.

Katak tebu mengeluarkan semacam kelenjar paratoid di bahunya dapat melepaskan racun yang dapat membuat ular sakit bahkan menyebabkan kematian, tergantung pada jumlah racun yang tertelan. Di Queensland, ular mulga mengalami penurunan secara drastis, namun popoulasinya masih stabil di seluruh Australia.

6. Subspesies ular mulga

6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  Ular mulga (commons.wikimedia.org/Calistemon)

Rumah ular mulga adakah Australia, namun mereka juga tersebar di Papua, Indonesia yakni ular hitam papua berwarna cokelat tua hingga hitam. Kedua, ular hitam perut merah yang berwarna merah cerah hidup di sepanjang tepi timur Australia yang lembap, dikutip Kids Britannica.

Ular collet berada di dataran tanah hitam di Queensland tengah hingga timur. Warnanya cokelat tua dengan ciri khas garis putus-putus berwarna merah muda. Terakhir, ular hitam tutul yang berwarna hitam mengkilap disertai sisik berujung putih hidup di New South Wales.

Di penangkaran, ular mulga dapat hidup di penangkaran hingga usia 25 tahun jika dirawat dengan benar. Sebagai ular lokal, ular mulga terdaftar dalam mitologi lokal dan adat istiadat masyarakat Australia.

Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Community Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

1.JPop Showa enthusiasm, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya