6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan 

Kukang jawa merupakan omnivora yang bergerak dengan lambat

Intinya Sih...

  • Kukang jawa merupakan primata endemik Pulau Jawa, terbesar di Indonesia dengan berat 570-690 gram dan panjang tubuh rata-rata 29 cm.
  • Kukang jawa bersifat nokturnal, hidup di pohon, bergerak perlahan, dan memiliki kelenjar penghasil racun yang digunakan pada gigitan ganas.
  • Kukang jawa adalah omnivora, memakan buah, kadal, telur, biji cokelat, getah pohon, dan berperan sebagai penyeimbang ekosistem.

Kukang jawa merupakan primata yang memiliki nama latin Nycticebus javanicus. Hewan ini merupakan spesies kukang endemik wilayah barat dan tengah Pulau Jawa. Mereka menyukai habitat seperti di hutan hujan dataran tinggi hingga dataran rendah, hutan bambu, hutan bakau, hingga ada yang mendiami wilayah perkebunan.

Kukang jawa berasal dari famili Lorisidae dan merupakan kerabat dekat dari spesies kukang sunda (Nycticebus coucang) dan kukang benggala (Nycticebus bengalensis). Saat ini, populasi kukang jawa mengalami penurunan tajam akibat adanya perburuan liar untuk dijadikan peliharaan bahkan obat tradisional. Mari berkenalan dengan kukang jawa lebih lanjut melalui fakta-fakta berikut, yuk!

1. Mata besar yang berwarna cokelat

6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan Kukang jawa (commons.wikimedia.org/Dr. K.A.I. Nekaris)

Kukang jawa merupakan spesies kukang terbesar di Indonesia. Hewan ini memiliki kisaran berat 570–690 gram, dengan panjang tubuh rata-rata 29 cm. Kukang jawa memiliki ciri khas mata bulat besar berwarna cokelat. Wajah hewan ini berwarna cokelat muda atau putih, dengan bagian mata dibingkai oleh garis cokelat tebal yang membentang vertikal di bagian wajah. 

Tubuh kukang jawa berwarna krem kekuningan dengan garis punggung cokelat di sepanjang tulang belakangnya. Mereka memiliki lengan dan kaki yang panjang, dengan jari- jari yang panjang pula. Jari ini berguna untuk membantu kukang mencengkeram dahan. 

2. Bergerak lambat

6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan Kukang jawa (commons.wikimedia.org/Jefri Tarigan)

Berdasarkan informasi dari Animalia, kukang jawa merupakan hewan yang bersifat nokturnal atau aktif di malam hari. Hewan ini hidup di pohon dan bergerak dengan cara yang khas, hati-hati, dan perlahan di antara tumbuhan merambat. Kukang jawa juga dapat turun ke tanah untuk menyeberangi wilayah yang tidak tertutupi pohon. Kukang jawa umumnya ditemukan sendiri, berpasangan, atau kadang sedang tidur berkelompok di dahan pohon. Walau begitu, primata ini merupakan hewan yang sangat teritorial. 

Baca Juga: 9 Fakta Menarik Ketonggeng yang Sering Dikira Kalajengking

3. Memiliki racun mematikan

6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan Kukang jawa (commons.wikimedia.org/OpenCage)

Kukang jawa memiliki kelenjar penghasil minyak berbahaya yang berada di bagian siku. Ketika kukang menjilati kelenjar ini, minyak akan bercampur dengan air liur dan akan dihasilkan racun yang mematikan. Racun ini akan mengisi bagian taring mereka, yang nantinya akan digunakan pada gigitan ganas yang mampu menusuk tulang. Gigitan ini umumnya digunakan kukang terhadap parasit, mangsa, predator, bahkan kukang lainnya. Racun pada gigitan kukang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan membuat daging yang digigit akan membusuk, dikutip dari New England Primate Conservancy.

4. Hewan yang pendiam

6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan Kukang jawa (dok. Kukangku)

Kukang umumnya cukup pendiam. Untuk berkomunikasi satu dengan lainnya, mereka menggunakan aroma, walau terkadang sesekali juga menggunakan vokalisasi. Kukang jawa menandai wilayahnya dengan urine dan minyak yang dikeluarkan dari kelenjar ketiak. Kukang akan mengeluarkan suara untuk berkomunikasi ketika ada bahaya, saat terjadi proses perkawinan, atau untuk berkomunikasi antara induk dan anak. Suara yang digunakan kukang untuk mengusir predator atau untuk mengomunikasikan bahaya kepada individu lain merupakan suara mendesis dan mendengung.

5. Pemakan segala

6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan Kukang jawa (commons.wikimedia.org/Jefri Tarigan)

Kukang jawa merupakan omnivora atau hewan pemakan tumbuhan serta hewan lainnya. Kukang ini dapat memakan buah, kadal, telur, hingga biji cokelat. Mereka juga memakan getah dari pohon genus Albizia, tumbuhan dari famili Fabaceae, serta genus palem Arenga dari famili Arecaceae.

6. Racun yang melindungi anaknya

6 Fakta Kukang Jawa, Hewan Pendiam yang Memiliki Racun Mematikan Kukang jawa (uk.inaturalist.org/Paul Williams)

Masa kehamilan dari kukang jawa terjadi selama 6 bulan dan umumnya akan melahirkan satu anak. Anak kukang yang baru lahir sudah langsung dapat memegang dahan pohon dengan kuat. Anak kukang umumnya akan menempel pada perut induknya selama sekitar tujuh minggu lamanya. Ketika akan mencari makan, induk kukang akan membersihkan badan anaknya secara menyeluruh dan membuat racun yang diproduksi induknya tersebar ke seluruh tubuh bayi kukang. Hal ini dapat menjadi lapisan pelindung bayi kukang jawa ketika ditinggalkan induknya. Pada usia 6 pekan, bayi kukang akan mulai dapat menghasilkan racunnya sendiri. 

Kukang jawa berperan sebagai penyeimbang ekosistem. Kukang ini dapat menjadi mangsa bagi spesies lain seperti elang dan ular piton, di sisi lain kukang jawa juga merupakan predator bagi berbagai jenis tumbuhan serta hewan yang menjadi sumber makanan mereka. Kukang jawa juga diketahui berkontribusi terhadap penyerbukan. Sayangnya saat ini kukang masuk ke dalam kategori critically endangered atau sangat terancam punah berdasarkan IUCN Red List. Oleh karena itu, telah banyak dilakukan upaya konservasi untuk mencegah kepunahan kukang jawa agar keseimbangan ekosistem dapat tetap terjaga.

Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!

Fiti Aigaka Photo Community Writer Fiti Aigaka

Mari mencari tahu lebih banyak lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya