Krokot Diolah Jadi Permen Bisa Mencegah Kanker, Diabetes, Jantung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Jika selama ini krokot (portulaca oleracea) dipandang oleh masyarakat sebagai tumbuhan liar di pinggir sawah. Namun anggapan itu sama sekali tak berlaku bagi para mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM).
Berawal dari iseng-iseng meneliti krokot untuk bahan skripsinya, Anandya Selfana Prastikasari, Aulia Rifan Putra Nugraha dan Joko Rusmianto yang mengambil jurusan Teknologi Pertanian justru mengolah krokot jadi sebuah kudapan yang menyehatkan tubuh.
"Karena anak-anak dan orang dewasa sekarang susah makan buah dan sayur, makanya kita coba teliti manfaat krokot untuk bahan pangan. Ternyata krokot yang dianggap sebagai gulma bisa dijadikan sebagai permen yang menyegarkan mulut dan rasanya disukai anak-anak," kata Anandya Selfana tersebut dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Sabtu (7/3).
1. Efla dan teman-temannya teliti krokot sejak Oktober 2019.
Elfa, sapaan intimnya mengaku telah menjadikan krokot jadi bahan skripsinya yang telah diteliti sejak medio Oktober 2019 sampai Januari 2020 kemarin.
Tanaman bernama latin Portulaca olercea itu, kata Elfa punya beta karoten tujuh kali lebih tinggi ketimbang wortel. Fungsinya pun sama. Bisa diubah tubuh jadi vitamin A, vitamin C, kadar serat, omega tiga dan antioksidan.
Baca Juga: 5 Manfaat Hebat Daun Krokot yang Sering Diacuhkan Keberadaannya
2. Mahasiswa USM penasaran dengan manfaat krokot
Ia yakin krokot yang diolah jadi permen punya manfaat sangat baik untuk obat bagi tubuh manusia. Elfa mengaku awalnya tak menyangka bisa membuat permen krokot. Niatnya muncul tatkala melihat temannya makan pecel yang ditambahi daun krokot.
"Soalnya kita baru tahu kalau ada krokot dibuat jadi pecel. Makanya kita penasaran bagaimana kalau itu dijadikan permen, seperti apa rasanya," terangnya.
Editor’s picks
Setelah mengetahui kandungan gizi di dalam krokot, Elfa dan dua rekannya pun kompak membuat permen dari krokot. Apalagi kandungan gizinya tidak berkurang saat diolah.
Baca Juga: Merdeka Belajar, Mahasiswa USM Ciptakan Aplikasi Jimat Ngaliyan
3. Permen krokot kaya akan vitamin. WHO menyebut krokot bisa cegah diabetes dan asam urat
Permen krokot, ia mengungkapkan punya senyawa beta karoten 40.000 mikrongram/ 100 gram, vitamin C 21 mg/100 g, kadar serat 1,88 persen, kadar air 14 persen, kadar abu 4 persen dan zat gizi. Semua unsur gizi itu sudah diuji oleh 50 panelis.
Elfa menambahkan bahwa menurut WHO dan beberapa jurnal krokot mampu mencegah dan mengatasi beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, jantung, asam urat.
"Harapan kita sebenarnya kepengin memproduksi jumlah banyak. Kalau ada rezeki akan didaftarkan hak patennya. Sehingga masyarakat luas dapat menikmati permen krokot," akunya.
4. Mahasiswa USM tunjukan cara membuat permen krokot
Sedangkan bagi Aulia Rifan Putra, cara membuat permen krokot sangat mudah. Bahan yang digunakan juga tak banyak.
"Bahannya cuma krokot yang telah diblancing dihaluskan dan dicampur dengan gula halus, karagenan atau bubuk rumput laut, dan sedikit blimbing wuluh atau asam sitrat kemudian dibuburkan dan dikeringkan dengan food dehidrator atau sinar matahari," urainya.
Baca Juga: Dosen USM Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas, Kurangi Pemakaian Elpiji