Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Klaten, IDN Times - Atlet panahan asal Klaten, Jawa Tengah, Alviyanto Bagas mewakili Indonesia pada ajang olahraga internasional Olimpiade Tokyo 2020. Bersama tiga atlet panahan lainnya, mereka tampil dalam laga penentuan peringkat nomor recurve perorangan putra dan putri di Lapangan Yumenoshima, Jepang, Jumat (23/7/2021).
1. Bagas menekuni olahraga panahan sejak bergabung di Klub Panahan Smartku
Atlet panahan asal Klaten Jawa Tengah, Alviyanto Bagas (Instagram.com/alviyantobagas) Pria yang akrab disapa Bagas itu turun bersama Arif Pangestu pada nomor beregu putra dan individual putra. Rupanya, skill memanah atlet kelahiran 18 Feburari 2002 itu sudah tumbuh sejak kecil dengan bergabung di Klub Panahan Smartku.
Selain aktif di klub, Bagas juga sempat belajar memanah dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PLPP) Panahan Provinsi Jawa Tengah. Kemampuan memanahnya terus diasah hingga sukses tampil pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 untuk pertama kalinya.
Selama menjalani minatnya itu, Bagas selalu didukung oleh sang Ibu yang juga merupakan mantan atlet panahan. Dia pernah menyabet medali emas pada Kejuaraan Nasional Panahan 2018 pada nomor beregu campuran.
Baca Juga: Liga 1 Ditunda, PPKM Darurat Berjalan, PSIS Semarang Libur Latihan
2. Raih prestasi usia 16 tahun pada Asian Games 2018
Atlet panahan asal Klaten Jawa Tengah, Alviyanto Bagas (Instagram.com/alviyantobagas) Kemudian prestasi yang mencolok lainnya--saat usianya masih 16 tahun--Bagas mengamankan medali perak pada ajang uji coba panahan Asian Games 2018 untuk nomor beregu putra bersama Riau Ega dan Oka Bagus Subekti.
Kiprahnya di tingkat internasional tidak terbendung. Belum lama ini, anak didik Lilies Handayani itu masuk dalam skuad panahan Indonesia yang menorehkan tinta emas pada Archery Final Olympic Qualification Tournament pada Juni 2021 di Paris, Prancis.
Pada ajang yang menjadi syarat lolos Olimpiade Tokyo 2020 tersebut, Bagas bersama Riau Ega dan Arif melaju ke babak final setelah unggul telak 6-0 atas kontingen Ukraina.
Meski mengantongi tiket Olimpiade untuk nomor beregu putra, Bagas dan kawan-kawan harus rela menjadi runner up setelah ditundukkan tim Amerika Serikat di final.
3. Ada 4 atlet panahan Indonesia turun di Olimpiade Tokyo 2020
Atlet panahan asal Klaten Jawa Tengah, Alviyanto Bagas (Instagram.com/alviyantobagas) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Tim Panahan Indonesia yang terdiri dari Alviyanto Bagas, Arif Dwi Pangestu, Riau Ega Agata, dan Diananda Choirunnisa optimistis mencapai target meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Manager, Ikhsan Ingratubun mengatakan, dirinya yakin karena ada peningkatan performa dan skor atlet selama persiapan menuju pesta olahraga empat tahunan tersebut.
‘’Indonesia memiliki empat wakil atlet panahan di Olimpiade Tokyo 2020. Peluang emas kami prediksi bisa diraih di nomor campuran dan beregu. Tetapi kalau saya lihat dari hasil analisis, individu juga berpotensi meraih medali," katanya melansir Antara, Jumat (23/7/2021).
4. Para atlet berlatih saat musim panas di Tokyo
Seorang wanita memakai masker ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), berjalan melewati reproduksi medali Olimpiade Tokyo skala besar, di Menara Nihonbashi Mitsui, Tokyo, Jepang, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/WSJ/djo Sebelumnya, mendekati pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, tim panahan Indonesia telah berlatih dengan berbagai penyesuaian seperti kondisi di lokasi perlombaan. Hal itu sudah dilakukan sejak dua pekan lalu sebelum ajang tersebut digelar.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IV Bidang Hukum, Humas, dan Promosi PB Perpani itu, penyesuaian kondisi seperti suhu, angin dan lainnya di lokasi perlombaan sangat diperlukan agar atlet mudah untuk adaptasi.
‘’Cara ini juga kami lakukan ketika atlet tampil di Piala Dunia Panahan 2021 di Paris, Prancis, 21--27 Juni 2021. Ketika itu di sana musim dingin. Jadi kami berlatih pada pagi hari dan hasilnya sangat baik," tandasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat, Persiapan Atlet PON XX Jateng Terhambat, Latihan Nomaden