TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menpora Cek Kesiapan Venue ASEAN Para Games 2022, Masih Ada PR

Venue para tenis meja butuh perbaikan dan tambahan toilet

Menpora dan Gibran Rakabuming meninjau venue APG 2022, di De Tjolomadoe. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau sejumlah venue pertandingan XI ASEAN Para Games 2022.

Dalam tinjauan tersebut, Menpora meninjau, Edutarium UMS dan De Tjolomadoe, yang nantinya akan dijadikan venue untuk pertandingan para bulu tangkis, dan tenis meja.

Baca Juga: Rajamala Jadi Maskot, Gunungan dan Keris Logo ASEAN Para Games 2022

1. Tinjau lokasi venue para bulu tangkis.

Venue para bulu tangkis di Edutarium UMS. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam kunjungan pertama, Menpora dan Gibran meninjau venue para bulu tangkis yang berlokasi di edutarium UMS, Solo. Dalam tinjauan tersebut rombongan juga mengecek sejumlah ruang, lapangan, dan juga toilet serta akses disabilitas di sana.

Menpora bahkan kagum dengan bangunan yang berbentuk seperti Alliance Stadium tersebut, ia mengaku jika persiapan venue pra bulu tangkis tersebut sudah siap untuk digunakan sebagai ajang pertandingan internasional tersebut.

"Kalau menurut saya ini standarnya sudah internasional ini dari lapangannya kemudian tribun penontonnya sudah single seat, pencahayaan kemudian udaranya juga bagus dan tdnya sudah oke," kata menpora usai meninjau venue, Senin (20/06/2022).

Di lokasi tersebut nantinya akan dipasang lima lapangan bulu tangkis. Dan muat sekitar 10.000 ribu orang.

"Saya tidak membayangkan di solo ada tempat seperti ini tapi setelah saya datang Alhamdullilah mas wali mudah mudahan mas wali akan ada lagi yang dibikin di tempat lain betul?," ungkapnya.

2. Venue para tenis meja di De Tjolomadoe butuh perbaikan.

Venue para tenis meja di De Tjolomadoe. (IDN Times/Larasati Rey)

Selain meninjau venue, para bulu tangkis, Menpora dan rombongan juga meninjau venue pertandingan para tenis meja di De Tjolomadoe, Karanganyar. Berbeda dengan venue sebelumnya, di venue tenis meja sendiri Menpora menemukan beberapa fasilitas yang harus diperbaiki dan juga ditambah, diantaranya soal kualitas udara, dan juga toilet serta akses disabilitas disana.

"Ada tujuh meja baik yang dibabak semi final dan finalnya juga yang di disini (Sarkara Hall), memang kesiapannya kalau yang para bulu tangkis kan memang sudah ready ya. Tapi ya ini memang kita harus tambah lagi dari AC nya, dari karpet nya tetapi Mas Wali tadi sudah menyampaikan itu gak ada masalah. Dan nanti juga untuk toilet yang ramah difabel itu juga Mas Wali sudah sampaikan akan ditambah dengan yang portable," ungkapnya.

Tak hanya menyoroti soal kesiapan venue, Menpora juga memuji gendung De Tjolomadoe yang dinilai memiliki sejarah dan herittage. Menurutnya, penggunaaan De Tjolomadoe sebagai salah satu venue pertandingan sekaligus untuk mengenalkan kepada para atlet dari berbagai negara terkait sejarah dan lokasi wisata di Indonesia khususnya di Solo.

"Saya kira gak ada masalah ya ini bukan hanya event olahraga tetapi selalu setiap negara menyelenggarakan itu disamping itu juga ada kulturalnya kemudian kulinernya. kemudian hal-hal yang membuat para peserta datang dari beberapa negara itu mereka merasa nyaman," ungkapnya.

"Saya sudah sampaikan ke Mas Wali kita harus buat mereka nyaman housepitality nya dan ini satu bagian terintegrasi," pungkasnya.

Baca Juga: APSF dan INASPOC Puji Persiapan Venue ASEAN Para Games 2022 di Solo 

Berita Terkini Lainnya