8 Atlet PON XX Jawa Tengah Terpapar COVID-19, Isolasi di Papua

KONI Jateng keberatan ada karantina COVID-19 usai PON

Semarang, IDN Times - Sebanyak delapan atlet dan ofisial asal Jawa Tengah terpapar COVID-19 saat mengikuti ajang PON XX Papua 2021. Kini mereka sedang menjalani isolasi di Papua.

1. Atlet yang terkena COVID-19 dalam kondisi OTG

8 Atlet PON XX Jawa Tengah Terpapar COVID-19, Isolasi di PapuaPertandingan cabor panjat tebing di PON XX Papua 2021. (dok. PB PON XX Papua 2021)

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, para atlet yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu dalam kondisi orang tanpa gejala (OTG). 

‘’Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Dan untuk para atlet dan ofisial yang positif akan menjalani tes PCR hingga hasilnya negatif,’’ ungkapnya dalam rekaman resmi yang diterima IDN Times, Senin (11/10/2021).

Kabar tersebut juga dibenarkan oleh KONI Jawa Tengah. Humas KONI Jawa Tengah, Darjo Soyat mengatakan, ada 6--7 atlet yang diketahui pihaknya terkonfirmasi positif COVID-19. 

‘’Untuk cabor dan namanya kami rahasiakan. Tapi kini mereka sudah isolasi di rumah sakit Provinsi Papua,’’ katanya singkat saat dikonfirmasi, Senin (11/10/2021).

Baca Juga: PON XX Papua 2021, Jateng Peroleh 18 Emas Jateng, Target Masih Jauh 

2. Dirjen Kemenkes keluarkan aturan karantina terpusat 5 x 24 jam bagi atlet PON

8 Atlet PON XX Jawa Tengah Terpapar COVID-19, Isolasi di PapuaIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sementara itu, Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Dr dokter Maxi Rein Rondonuwu DHSM MARS telah mengeluarkan surat yang berisi tentang Rekomendasi Antisipasi COVID-19 pada PON XX Papua 2021. Surat tersebut mengatur bahwa atlet, ofisial, dan panitia harus melakukan karantina terpusat selama 5 x 24 jam seusai kepulangan dari PON XX Papua. 

Kemudian, dinas kesehatan provinsi-provinsi tersebut juga diminta melakukan pelacakan kontak terhadap atlet, pelatih, dan ofisial yang telah kembali ke daerah asal dan hasil tes PCR/ antigennya menunjukkan positif atau reaktif.

Selain itu, juga melakukan pemeriksaan RT PCR sesuai dengan adendum kedua Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2021 Satgas Penanganan COVID-19 serta melakukan pemantauan ke kota dan kabupaten asal atlet.

3. Ditemukan 50 kasus positif COVID-19 dari sejumlah cabor dan provinsi

8 Atlet PON XX Jawa Tengah Terpapar COVID-19, Isolasi di Papuailustrasi hasil tes positif COVID-19 (myhealthspace.in)

Kondisi itu menyusul karena Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes menyampaikan, bahwa ada temuan 50 kasus terkonfirmasi COVID-19 dari sejumlah cabang olahraga dari provinsi-provinsi di antaranya Jambi, Bali, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. 

Menyikapi kebijakan itu KONI Jateng mengaku keberatan. Plt Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura mengatakan, setiap anggota kontingen yang telah lolos tes PCR menjelang keberangkatan dari Papua ke Semarang tidak perlu menjalani karantina terpusat seperti yang ditetapkan dalam adendum Surat Dirjen Kemenkes tersebut.

“Kami paham bahwa karantina terpusat 5 x 24 jam adalah waktu untuk memastikan apabila terjadi pemeriksaan PCR yang negatif palsu, yakni hasil negatif tapi sebenarnya sudah ada virus meski belum terdeteksi. Namun, sebenarnya ada alternatif lain dengan melakukan karantina mandiri yang dipantau secara ketat dan melapor kepada otoritas terkait hingga hasilnya negatif COVID-19,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (11/10/2021). 

4. KONI Jateng keberatan dengan kebijakan Dirjen Kemenkes

8 Atlet PON XX Jawa Tengah Terpapar COVID-19, Isolasi di PapuaAtlet wushu kelas 70 kg dari Provinsi Jawa Tengah, Puja Riyaya menang meraih medali emas di PON XX Papua 2021. (dok. PB PON XX Papua)

Sehingga, imbuh dia, para atlet dan ofisial tidak harus dikarantina terpusat 5 x 24 jam dengan dijemput langsung oleh petugas ketika mendarat di bandara.

Sementara, Komandan Kontingen PON XX Jateng, Sinoeng N Rachmadi mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan kebijakan tersebut sebagai acuan. Namun, juga tetap harus memahami kondisi psikologis atlet, pelatih, dan ofisial yang baru saja berjuang di arena PON.

‘’Semua akan kami komunikasikan dengan baik. Sebab, kalau pada saat kedatangan di bandara langsung dijemput dan dibawa ke karantina terpusat COVID-19 bisa menimbulkan perasaan yang tidak nyaman,’’ tuturnya. 

Adapun, terkait hal tersebut KONI Jateng juga meminta agar Dinas Kesehatan Provinsi Jateng menjadikan hasil tes PCR menjelang kepulangan sebagai dasar utama kesehatan atlet, pelatih, dan ofisial ketimbang melakukan penjemputan untuk karantina selama 5 x 24 jam.

Baca Juga: Laga Dramatis Sepak Takraw Putri Jateng, Raih Emas di PON XX Papua

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya