5 Pemain Jerman Tersukses yang Pernah Main di Premier League Inggris

Sebagai pemain Jerman, aneh rasanya mengetahui pemain Jerman yang belum pernah bermain di Liga Jerman. Robert Huth mengawali karier profesionalnya bersama klub asal London yaitu Chelsea pada tahun 2002. Di bawah asuhan Jose Mourinho, Robert Huth membawa Chelsea meraih dua gelar Premier League. Namun, Robert jarang mendapat  kesempatan bermain karena harus bersaing dengan pemain seperti John Terry dan Ricardo Carvalho yang selalu menjadi pilihan utama.

Kemudian pada tahun 2006, Robert Huth memutuskan pindah ke Middlesbrough dengan biaya transfer mencapai 6 juta pound atau sekitar Rp 115 miliar. Setelah tiga musim memperkuat Middlesbrough, Robert Huth membela Stoke City dan menjadi bagian penting selama enam musim. Kemudian, Robert Huth bergabung dengan Leicester City dan langsung menjadi bagian dari sejarah Leicester City setelah berhasil memenangkan gelar Premier League pertamanya untuk Leicester City pada musim 2015/2016. Hal tersebut sekaligus menjadi gelar ketiganya di Premier League bagi Robert Huth, selain itu, Robert Huth menjadi pemain Jerman dengan penampilan terbanyak di Premier League yaitu sebanyak 322 pertandingan.

Dietmar Hamann menjadi pemain Jerman kedua dengan penampilan terbanyak setelah Robert Huth. Dietmar Hamann telah mencatatkan 268 penampilan dengan 12 gol dan 22 assists selama bermain di Premier League. Selama berkarier di Liga Inggris, Hamann bermain untuk berbagai klub yang berbeda di antaranya yaitu Newcastle United, Liverpool, dan Manchester City.

Saat berseragam Liverpool, Hamann menujukan performa terbaiknya selama di Premier League. Bahkan, ia berperan penting pada "Miracle of Istanbul" yang berakhir kemenangan dramatis bagi Liverpool. Selain itu, selama delapan musim di Anfield Stadium, Hamann berhasil membantu Liverpool meraih 1 Liga Champions Eropa, 2 Piala FA, dan 2 Piala Liga.

Pada tahun 1995, Ballack mengawali karier profesionalnya dengan memperkuat klub Jerman yakni Chemnitz selama dua tahun. Kemudian, kariernya terus meningkat dengan bergabung ke beberapa klub Jerman lainnya yaitu FC Kaiserslautern, Bayer Leverkusen, dan Bayern Muenchen. Saat bersama Bayern Muenchen, Ballack meraih beberapa gelar domestik di Jerman. Kemudian, Michael Ballack hijrah ke Liga Inggris dengan menandatangani kontrak bersama Chelsea dan menjadi pemain dengan bayaran termahal di dunia pada tahun 2006.

Bersama Chelsea, Ballack berhasil membawa 3 gelar Piala FA (2007, 2009, dan 2010) dan 1 gelar Premier League (2010). Apalagi pada tahun 2008, Michael Ballack juga mengantarkan Chelsea ke partai final Liga Champions Eropa meski harus mengakui kekalahan atas Manchester United. Namun, pada tahun 2010, Michael Ballack mengalami cedera pada pergelangan kakinya dan memutuskan untuk kembali ke klub asalnya yakni Bayer Leverkusen. Bersama Chelsea, Michael Ballack telah mencetak 25 gol dan memberikan 22 assists dalam 167 pertandingan selama empat tahun di Stamford Bridge.

Pada tahun 2013, Arsenal kedatangan playmaker dengan kreativitas dan kualitas terbaik yang dimiliki Jerman, Mesut Ozil. Kemampuannya sebagai kreator serangan mampu mencetak rekor pemain dengan assists terbanyak dalam satu musim yakni, 19 assists pada musim 2015/2016, meski masih di bawah Kevin De Bruyne dan Thierry Henry. Selain itu, selama berseragam Arsenal , Mesul Ozil telah mencatatkan 54 assists sekaligus menjadi pemain Arsenal dengan assists terbanyak keempat setelah Dennis Bergkamp (94), Thierry Henry (74), dan Fabregas (71).

Selama membela The Gunners, Mesut Ozil berhasil membawa Arsenal memenangkan tiga Piala FA dan mencetak 33 gol dari 184 pertandingan. Namun, di penghujung kariernya bersama Arsenal, Mesut Ozil jarang mendapat kesempatan bermain karena di bawah asuhan Mikel Arteta perannya sudah tidak diperlukan. Kemudian pada tahun 2021, Mesut Ozil memutuskan untuk pindah ke Fenerbahce setelah delapan musim membela Arsenal.

Mengawali kariernya dengan klub-klub Jerman yakni Nuremburg dan Borussia Dortmund yang membuat kemampuannya meningkat dalam segi teknik dan visi yang dimiliki Ilkay Gundogan. Pep Guardiola melihat potensi tersebut dan memboyongnya ke Etihad Stadium pada tahun 2016. Namun, ia jarang mendapat kesempatan bermain pada masa-masa awalnya di Manchester City. Sebab, Gundogan mengalami cedera ligamen anteriornya yang robek sehingga Gundogan lebih sering berada di ruang perawatan. Namun, Gundogan bangkit dan kembali menunjukkan performa terbaiknya setelah berjuang keras pulih dari cedera.

Di bawah asuhan Pep Guardiola, Ilkay Gundogan telah berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di Premier League dan menjadi bagian penting Manchester City. Puncaknya, pada musim 2022/2023, Ilkay Gundogan membawa Manchester City meraih treble winner untuk pertama kalinya. Namun di tahun yang sama Manchester City harus merelakan salah satu sosok terpentingnya ke Barcelona setelah memainkan 188 penampilan dengan 44 gol dan 16 assists selama 8 musim. Selain itu, Gundogan telah memenangkan 13 trofi termasuk 5 gelar Premier League bersama Manchester City.

Saat ini banyak pemain Jerman yang merumput di Liga Inggris seperti Kai Havertz, Thilo Kehrer, Bernd Leno, Pascal Groß, dan masih banyak lainnya. Pasalnya, kualitas pemain Jerman sangat dibutuhkan oleh klub-klub Inggris dalam persaingan sengit di Premier League.