TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSIS Semarang Tolak Putusan LIB untuk Liga 1 2024/2025, Ini Alasannya

LIB tak mengajak klub diskusi untuk format laga musim depan

Pertandingan PSIS Semarang melawan Persikabo 1973 di laga pekan ke-33 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Moch Soebroto Magelang, Jumat (26/4/2024). (dok. PSIS)

Intinya Sih...

  • PSIS Semarang menolak format baru Liga 1 2024/2025 oleh PT LIB karena tidak diajak berdiskusi terlebih dahulu.
  • Format baru kompetisi Liga 1 2024/2025 mencakup aturan pemain asing, pemain U-23, dan klub licensing.
  • Manajemen PSIS setuju dengan aturan pemain asing, namun keberatan terkait batasan usia pemain U-23 dan kurangnya keterlibatan klub dalam diskusi.

Semarang, IDN Times - PSIS Semarang menolak keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait format baru kompetisi Liga 1 2024/2025. Manajemen Laskar Mahesa Jenar merasa keberatan, apalagi penyelenggara Liga 1 tidak mengajak klub berdiskusi. 

1. LIB rilis format Liga 1 2024/2025

Untuk diketahui, PT LIB merilis gambaran format untuk kompetisi Liga 1 2024/2025 pada Jumat (31/5/2024). Dalam rilis disebutkan beberapa hal oleh Direktur Utama PT. LIB, Ferry Paulus.

Pertama, Liga 1 akan kick off pada 2 Agustus 2024 dan klub bisa mengontrak delapan pemain asing dengan komposisi 6+2. Artinya, dari delapan pemain asing yang dikontrak, dua pemain harus berasal dari Asia.

Kedua, masih terkait pemain asing, bahwa yang bisa main hanya 5+1 dan sisa dua pemain asing bisa main jika menggantikan pemain asing yang ada di lapangan.

Ketiga, PT. LIB berencana menghadirkan kembali aturan klub harus memainkan pemain U-23 dengan minimal waktu bermain 45 menit sejak kick off babak pertama.

Baca Juga: PSIS Semarang Kalah Lawan Persija di International Match, Skor 0-1

2. Mubazir jika ada 8 pemain asing

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan, pihaknya setuju dengan format baru itu terkait pemain asing.

‘’Dengan catatan, kalau pemain asing delapan ya harus main semua. Jika, misal 6+2 tapi yang bisa main cuma enam ya sama aja mubazir. Kalau misal yang boleh enam ya enam aja," ungkapnya, Sabtu (1/6/2024).

Kemudian, PSIS juga keberatan terkait pemain U-23 yang harus bermain minimal 45 menit sejak kick off babak pertama.

Menurut Yoyok, langkah tersebut cukup baik. Namun, batasan usia juga harus disesuaikan dengan aturan U-23 yang ada di level Timnas.

‘’Sebagai contoh, pada musim lalu PSIS memiliki pemain U-23 yang kerap dipanggil ke Timnas seperti Alfeandra Dewangga dan Haykal Alhafiz. Namun, kedua pemain tersebut tidak masuk ke dalam kuota U-23 di kompetisi Liga 1 karena batas usia untuk U-23 hanya yang lahir di setelah 1 Juli 2001,’’ jelasnya.

3. Lega PSIS sudah lolos club licensing Liga 1

Lalu, lanjut dia, terkait pemain U-23 bermain sebagai starting XI dan bermain minimal 45 menit, PSIS setuju karena merupakan proses pembinaan. Akan tetapi, batasan usianya juga harus sama seperti pertandingan di Timnas.

Kendati demikian, manajemen PSIS juga mengaku lega karena Laskar Mahesa Jenar telah lolos dalam club licensing Liga 1, sehingga tidak ada kendala untuk menjalani final verifikasi dan Liga 1 final assessment. Ini karena PT. LIB menyebut klub yang belum lolos dalam club licensing harus menjalani final verifikasi dan Liga 1 final assessment.

"Terkait rencana klub harus menjalani final verifikasi dan Liga 1 final assessment kami cukup lega ya karena PSIS kemarin sudah berstatus granted dalam club licensing," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya