Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bomber asing Persijap Jepara, Rosalvo Candido, saat berduel dengan pemain Adhyaksa Farmel FC (jersey hitam) pada pekan ke-15 Grup 2 Liga 2 Indonesia 2024/2025. (instagram.com/persijap_jepara)
Bomber asing Persijap Jepara, Rosalvo Candido, saat berduel dengan pemain Adhyaksa Farmel FC (jersey hitam) pada pekan ke-15 Grup 2 Liga 2 Indonesia 2024/2025. (instagram.com/persijap_jepara)

Intinya sih...

  • Persijap Jepara kembali ke Super League setelah 11 tahun di kasta kedua.

  • Pelatih baru asal Portugal, Mário Lemos, membawa filosofi menyerang dan transisi cepat untuk tim.

  • Kombinasi pilar lama seperti Rosalvo Candido Rosa Junior dan rekrutan anyar seperti Carlos França menjadi andalan Persijap musim ini.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jepara, IDN Times - Setelah 11 tahun berlaga di kasta kedua, Persijap Jepara akhirnya kembali menapakkan kaki di panggung tertinggi sepak bola Indonesia: Super League 2025/26. Kepastian itu diraih setelah kemenangan dramatis 1-0 atas PSPS Pekanbaru di laga perebutan tempat ketiga Liga 2 2024/25 lewat gol tunggal bek andalan mereka, Léo Lelis.

Kini, Laskar Kalinyamat hadir bukan sekadar sebagai tim promosi, tetapi membawa ambisi dan komposisi yang menjanjikan.

1. Perombakan total dan datangnya pelatih baru

Pelatih anyar Persijap, Mario Lemos. (Dok. Persijap)

Tidak ingin hanya jadi penggembira, manajemen Persijap melakukan gebrakan besar. Mereka menunjuk pelatih asal Portugal, Mário Lemos, sebagai nahkoda baru.

Pelatih berusia 39 tahun itu membawa lisensi Pro AFC dan reputasi sebagai pelatih ofensif. Lemos sebelumnya sukses di Bangladesh bersama Abahani Limited Dhaka dan pernah menjadi asisten pelatih di Mumbai City FC (India) serta Muangthong United (Thailand).

“Saya senang bisa bergabung dengan klub yang punya sejarah kuat seperti Persijap. Target utama kami adalah bertahan, tapi kami juga ingin tampil kompetitif di setiap laga,” ujar Lemos saat perkenalan resmi di Jepara, pertengahan Juni 2025.

Dengan filosofi menyerang dan transisi cepat, Lemos dipercaya bisa membawa wajah baru bagi Laskar Kalinyamat di tengah persaingan ketat Super League.

2. Kombinasi pilar lama dan wajah baru

Rosalvo Candido (instagram.com/rosalvojr9)

Di tengah banyaknya rekrutan baru, Rosalvo Candido Rosa Junior tetap jadi andalan utama di lini depan. Striker asal Brasil berusia 33 tahun itu adalah top skor Persijap musim lalu, dengan catatan 10 gol dari 22 laga.

Tantangan kini ada pada adaptasi Rosalvo di level yang lebih tinggi, terutama membangun chemistry dengan para pemain anyar seperti Carlos França dan Alexis Gómez.

Salah satu rekrutan paling disorot adalah Carlos Henrique França Freires, winger asal Brasil yang datang dari klub India, Mohammedan SC. Meski hanya mencetak 1 gol dan 1 assist musim lalu, nilai pasarnya yang mencapai €550 ribu membuatnya jadi pemain termahal di skuad Persijap.

Namun, pelatih Lemos menegaskan, kontribusi França tidak bisa diukur dari statistik semata.

3. Skuad penuh warna

Pemain Persijap saat launching di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) pada Sabtu (26/7/2025). (Ari Haryono/IDN Times).

Persijap mengandalkan kombinasi pemain lokal, muda, dan delapan legiun asing. Berikut daftar lengkap skuad untuk musim 2025/26:

Kiper:
Rodrigo Moura, Mochammad Sendri Johansah, Putra Sheva Sanggasi, Raufa

Bek:
Douglas Nonato, Diogo Araújo, Firman Ramadhan, Franc Rikhart Sokoy, Zahran Rizki, Rahmat Hidayat, Najeeb Yakubu, Adzikry Fadillah, Fikron Afriyanto

Gelandang:
Alexis Gómez, Dicky Kurniawan, Restu Akbar, Rizki Hidayat, Wahyudi Hamisi

Penyerang:
Rosalvo, Carlos França, Prince Kallon, Mike Sudi Abdallah, Elvis Sakyi, David Laly, Seva Setiadi, Indra Wiguna, Ardi Ardiana, Rendi Saepul, Felix

4. Siap bikin kejutan?

Persekat Tegal dalam laga melawan Persijap Jepara pada pekan pembuka Grup 2 Liga 2 Indonesia 2024/2025. (instagram.com/persekat.tegal)

Musim lalu menjadi momen penuh emosi bagi Persijap. Setelah lolos ke babak 8 besar Liga 2 2024/25 sebagai runner-up Grup Y, mereka harus menghadapi laga hidup-mati melawan PSPS Pekanbaru.

Bermain di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara dengan atmosfer penuh tekanan, akhirnya pecah oleh gol Léo Lelis di menit ke-85 yang memastikan kemenangan 1-0 sekaligus tiket promosi mereka ke Super League.

Dengan status tim promosi, target utama Persijap cukup realistis, yakni bertahan di Super League. Dengan amunisi yang dimiliki, mereka juga berharap bisa menjadi kuda hitam yang mengganggu dominasi tim-tim mapan.

Laskar Kalinyamat berharap banyak pada suporter fanatik mereka, yang dikenal setia mendukung tim baik di kandang maupun tandang. Dukungan ini akan menjadi energi tambahan bagi skuad yang sedang bertransformasi.

Dengan pelatih anyar, wajah-wajah segar, dan semangat promosi yang belum padam, Persijap Jepara bukan hanya sekadar tim pendatang baru. Mereka muncul dengan rencana, struktur, dan ambisi. Akankah Laskar Kalinyamat membuat gebrakan di Super League 2025/26? Patut ditunggu.

Editorial Team