5 Spot Favorit Pendakian Gunung Sindoro via Kledung

Basecamp Kledung sering dikenal juga dengan nama Grasindo memiliki 2 lantai dengan kapasitas pendaki ± 2.000 orang/hari yang dapat di tampung di basecamp ini. Dilengkapi fasilitas lengkap (toilet, parkir area, warung, area istirahat, area registrasi logistik & perlengkapan).

Bascamp Kledung (Grasindo) juga menawarkan pengalaman mendaki yang tidak hanya soal perjalanan, tapi juga tanggung jawab terhadap alam. Semua pendaki diwajibkan mencatat semua barang bawaan termasuk bungkus mie instan atau sampah sekali pakai lainnya.

Basecamp Kledung (Grasindo) menegaskan kebijakan ketat terhadap sampah: semua sampah yang dibawa pendaki harus dicatat, kemudian saat kembali pendaki akan diminta pertanggungjawaban terkait sampah yang dibawa kembali. Ini untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

Pendakian dimulai dengan melewati ladang sayur milik warga. Suasananya sejuk dengan pemandangan khas pedesaan. Di sini kamu bisa lihat hamparan kubis, wortel, hingga tembakau. Spot ini sering jadi latar foto karena nuansa natural pedesaan. Bahkan jika kamu menggunakan jasa ojek kamu akan bisa menikmati udara sejuk dan melihat hamparan pemandangan Perkebunan bak permadani hijau.

Inilah salah satu spot paling ikonik di Sindoro via Kledung. Hamparan sabana luas dengan rerumputan hijau keemasan jadi tempat favorit buat foto. Dari sini, Gunung Sumbing juga terlihat gagah berdiri di seberang. Dari jauh, Gunung sumbing tampak seperti pasangan kembar yang selalu mendampingi sisi lain gunung Sindoro ini. Keindahan sabana Gunung Sindoro dan gagahnya Gunung Sumbing menciptakan suasana magical yang tidak terdeskripsi.

Menjelang puncak, ada spot terbuka yang sering jadi tempat singgah untuk berfoto dan melihat sunrise. Dari titik ini, matahari terbit perlahan di balik awan kelabu dengan siluet Gunung Sumbing pemandangan yang bikin capek langsung hilang. Disebut ada area Batu Tatah yang diperkirakan berada diketinggian ± 2.843 mdpl.

Pendaki yang melewati Pos 4 Gunung Sindoro via Kledung akan melihat deretan batu-batu besar yang bentuknya memang unik seperti dipahat atau ditata secara alami. Dari situlah nama Watutatah muncul, karena bebatuan di area tersebut tampak tersusun dan berpola, memberi kesan seperti karya ukiran, padahal terbentuk secara alami akibat proses geologi gunung.

Inilah tujuan utama pendaki. Puncak Sindoro punya kawah yang cukup besar dengan asap belerang yang kadang masih terlihat. Menapaki puncak Gunung Sindoro, pendaki akan disambut panorama kawah aktif yang begitu megah. Permukaannya gersang, penuh batuan vulkanik berwarna pucat keabu-abuan, berpadu dengan semburan asap belerang yang sesekali mengepul dari dasar kawah. Suasananya asing, sunyi, dan begitu kontras dengan hamparan hijau yang tadi dilewati di jalur pendakian. Banyak pendaki menggambarkan kawah ini seperti permukaan bulan karena terasa kering, dingin, dan misterius.

Dari puncak, kamu juga bisa menikmati panorama gunung lain sekaligus seperti: Gunung Sumbing, Merapi-Merbabu, Slamet, bahkan Dieng Plateau.

Jadi, jalur Pendakian via Kledung menghadirkan perjalanan yang lengkap dimulai dari tanggung jawab dan pembelajaran untuk menjaga alam dan lingkungan, kemudian memulai pendakian dengan suguhan ladang warga, sabana, pemandangan magis di area Watutatah, sampai puncak dengan kawahnya yang unik seolah membawa kita ke permukaan bulan.

Buat kamu yang suka foto atau ingin menikmati alam dengan cara berbeda, Sindoro via Kledung bisa jadi pilihan tepat untuk merasakan sensasi pengalaman mendaki yang lengkap dan berkesan.