Mulai Bangkit Dari Pandemik, Omzet Pedagang Cendol Tembus Rp3 Juta
Pedagang di Salatiga bangkit memasuki awal tahun 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah pedagang kaki lima mengisahkan perjuangannya bertahan hidup selama dua tahun pandemik COVID-19. Di Kota Salatiga, Ipung Efendi, seorang pedagang cendol dawet mengaku mesti bersusah payah agar tetap bisa jualan keliling saban hari.
Omzetnya selama dua tahun pandemik langsung anjlok 80 persen. Ipung mengaku saat pandemik dirinya hanya bisa mengantongi penghasilan Rp700 ribu.
Kondisinya sangat kontras dengan situasi sebelum pandemik yang bisa meraup pendapatan sampai Rp2 juta-Rp3 juta.
"Dengan adanya program vaksin dan kasusnya terus menurun, penjualan saya secara grafik itu meningkat, ya meskipun gak seperti sebelum pandemik, tapi itu lumayanlah, dibanding sebelum ada vaksin dan ketatnya pembatasan," kata Ipung, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga: Gerilya UMKM usAHA di Jateng, Ngelarisi Dagangan PKL
1. Ipung mengaku terbantu dengan aturan yang dibuat Menko Perekonomian
Ia mengatakan cukup terbantu dengan adanya kebijakan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartanto belakangan ini. Airlangga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) memberlakukan aturan vaksinasi COVID-19 bagi para PKL.
"Penanganan pandemik di Indonesia menurut saya luar biasa, dengan banyaknya vaksin yang digencarkan dan pedagang kecil atau UMKM seperti saya ini bisa bangkit," cetusnya.
Baca Juga: Mahasiswa Mapala IAIN Salatiga Meninggal di Gunung Telomoyo, Ada Luka