Menengok Loji Kluntung, Rumah Anti Peluru dan Kamuflase Bom di Blora
Peninggalan kolonial Belanda di wilayah Blora
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Blora, IDN Times -Mengandung kekakayaan alam seperti Minyak dan Gas Bumi serta Kayu Jati yang kualitasnya sudah diakui dunia, wilayah Blora menjadi salah satu daerah penting di era penjajahan. Sehingga banyak pemukiman Belanda didirikan di Kabupaten Blora.
Bangunan - bangunan tinggalan kolonial Belanda itu masih bisa dilihat saat ini, salah satunya bangunan rumah di Komplek perumahan PPSDM Migas di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Baca Juga: Demi Beli HP Untuk Sekolah Online Siswa SD di Blora Keliling Jual Susu
1. Loji Kluntung, rumah bagi pegawai Migas yang datang langsung dari Eropa
Rumah - rumah tersebut disebut dengan loji. Dari sederet loji era kolonial yang berdiri, masih ada satu bangunan loji ikonik yang tersisa. Yakni oleh warga sekitar disebut Loji Kluntung. Disebut Kluntung karena bentuk bangunan unik tak seperti lainnya. Atap rumahnya melengkung setengah lingkaran hingga membentuk dinding rumah.
Koordinator Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) wilayah Cepu Joko Purnomo mengatakan, Loji ini sendiri dulu adalah rumah di perumahan Migas zaman Belanda yang ditempati para pegawainya.
"Pada saat itu perusahaan migas Belanda yang beroperasi di Cepu adalah Dortsche Petroleum Maatschappij (DPM) yang berdiri sejak 1886 – 1942, banyak mendatangkan orang dari belanda dan menempati perumahan ini," kata Joko.
Joko mengatakan, Sejarah banyak pemukiman kolonial Belanda berawal dari eksploitasi migas di kawasan Cepu oleh Belanda.
"Pegawainya langsung dari Belanda atau Eropa, mereka datang ke Cepu menempati rumah - rumah ini. Yang oleh pemerintah Belanda disediakan khusus untuk pegawai DPM," kata Joko.
Baca Juga: Foto Jadul Jokowi yang Viral Saat Sedang Mencari Kayu Jati di Blora