Kudus, IDN Times - Situs Purbakala Patiayam yang terletak di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus memiliki cara tersendiri untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2019.
Museum purbakala itu, membuat batik tulis yang bermotif unik yakni motif Situs Purbakala Patiayam.
Pengenalan motif purbakala ini juga sebagai langkah revitalisasi Situs Purbakala Patiayam melalui batik tulis.
Dengan tujuan untuk memperkenalkan kembali Situs Patiayam kepada masyarakat luas melalui batik tulis.
Kasi Sejarah, Permuseuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus RR. Lilik Ngesti W mengatakan, sebagai langkah revitalisasi situs purbakala melalui pencipataan batik tulis yang bermotif Situs Patiayam. Sekaligus sebagai momen Hari Batik Nasional yang jatuh hari Rabu.
“Tujuannya untuk memperkenalkan situs. Lebih dikenal lebih disayang oleh semua lapisan masyarakat luas,” ujarnya, Senin (1/10) sore.
Lilik menjelaskan, sudah ada beberapa motif batik tulis yang sudah dicetak. Seperti batik tulis motif Gading Gajah, batik Gajah Pinus, hingga batik Sembilan Purba. Ke depan pihaknya juga akan memproduksi lebih banyak batik tulis tersebut.
“Apalagi, dapat memperkenalkan Situs Purbakala Patiayam lebih luas kepada masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, batik tulis karya Situs Patiayam ternyata sudah dipamerkan di beberapa pameran. Satu diantranya di Indonesia batik pada 24 September 2019 lalu di Museum Tekstil di Jakarta.
“Kami nantinya juga akan mengembangkan hal lain selain batik. Seperti tari Situs Patiayam yang dikreasikan oleh masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, untuk saat ini sudah ada belasan ribu koleksi fosil yang tersimpan di Situs Purbakala Patiayam. Tepatnya ada sebanyak 13 ribu koleksi fosil. Mulai dari fosil gajah, kijang, dan spesies hewan lainnya.
“Koleksi ada sekitar 13 ribu fosil,” kata dia.
Ke depan, Lilik bertekad untuk mengembangkan potensi yang ada di situs Purbakala Patiyama. Oleh karena itu, pihaknya telah mendaftarkan fosil yang ada di Patiayam untuk diregistrasi nasional (regnas).
“Artinya diberikan status nasional. Hanya memang perlu ada kajian dan tahapannya untuk mendapatkan status nasional,”ungkapnya.
Ada sebanyak 17 spesis fosil yang diregnas oleh pihak Situs Purbakala Patiayam Kudus. Setelah nantinya didaftarkan kemudian dikaji lebih lanjut. Dengan begitu fosil-fosil tersebut untuk mendapatkan status nasional dari pemerintah.