Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendorong pemulihan ekonomi khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemik COVID-19. Komitmen itu dilakukan BRI Regional Office Semarang yang menggelar Bazaar Klaster Mantriku di Halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis–Jumat (10–11/3/2022).
Baca Juga: BRI Semarang Targetkan 49.739 Agen BRILink di 2022, Ini Persyaratannya
1. Bazaar Klaster Mantriku gairahkan bisnis UMKM
Sejumlah UMKM dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah meramaikan Bazaar Klaster Mantriku di Halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum) Kegiatan itu sebagai upaya menggairahkan bisnis dari pelaku UMKM sekaligus memasyarakatkan dan memasarkan produk buatan lokal. Sebanyak 35 UMKM pilihan dari kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah meramaikan Bazaar Klaster Mantriku. BRI juga menggandeng Persatuan Istri Wakil Rakyat (Periswara) Jawa Tengah.
Regional CEO BRI Semarang, Wahyu Sulistiyono mengatakan, pihaknya menggandeng 35 produk UMKM klaster binaan BRI dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Mereka merupakan UMKM binaan Rumah BUMN, UMKM kelompok tani dan klaster BRI. Selain itu, juga produk dari Periswara Jateng.
‘’Produknya ada bermacam-macam seperti kerajinan tangan, fashion, makanan ringan, hasil perkebunan dan sebagainya. Adapun, melalui kegiatan ini kami ingin memotivasi pelaku usaha agar lebih giat lagi sehingga produknya kayak dipasarkan secara online atau ke tingkat global,’’ ungkapnya saat membuka Bazaar Klaster Mantriku, Kamis (10/3/2022).
2. BRI dorong transaksi nontunai pada UMKM
Pelaku UMKM Orchid Muntilan menunjukkan cara transaksi non tunai di Bazaar Klaster Mantriku di Halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum) Ada tiga konsep yang ditanamkan BRI kepada UMKM, yakni Go Digital, Go Hire, dan Go Global. Pada konsep Go Digital, UMKM didorong untuk menggunakan transaksi cashless atau nontunai pada setiap transaksi pembayaran.
‘’Pelaku usaha bisa menawarkan kepada konsumen untuk menggunakan QRIS atau QR Brimo BRI. Tujuannya selain memasyarakatkan cashless juga untuk menghindari transmisi COVID-19. Sehingga, semua transaksi berbasis elektronik, aman dan tanpa sentuhan,’’ tuturnya.
Kemudian, lanjut Wahyu, cara agar UMKM berkembang adalah dengan Go Hire. Mereka tidak hanya didorong untuk menjual produknya tetapi juga memasyarakatkan dan memasarkan produk agar bisa menjangkau konsumen yang lebih luas.
‘’Untuk bisa memasarkan produk di pasar yang lebih luas, kami punya Rumah BUMN yang dapat memfasilitasi UMKM agar naik kelas. Banyak pelatihan yang digelar di sana,’’ ujarnya.
3. Go Global UMKM difasilitasi jadi eksportir
Klaster BRI Incubator, KUB Global Milkfish meramaikan di Bazaar Klaster Mantriku di Halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum) Selanjutnya, cara ketiga adalah Go Global. BRI akan memfasilitasi pelaku UMKM melalui pelatihan untuk menjadi eksportir.
‘’Kami akan lakukan training soal ekspor, mengkurasi produk UMKM, hingga mengajari cara mengurus izin eksportir. Upaya yang kami lakukan ini untuk menggerakkan UMKM mulai Go Digital, Go Hire, dan Go Global. Namun, yang tak kalah penting saat ini adalah bagaimana agar ekonomi pulih dan bangkit,’’ jelas Wahyu.
Dukungan BRI agar UMKM bangkit bukan hanya soal pembiayaan, tapi yang terpenting adalah turut membantu menciptakan pasar bagi UMKM agar produk mereka diketahui dan dibeli konsumen. Salah satunya melalui Bazaar Klaster Mantriku.
‘’Tugas kami membesarkan yang kecil menjadi besar. Terbukti 80 persen portofolio BRI adalah nasabah UMKM. Sehingga, jelas komitmen BRI membesarkan yang kecil memang besar sekali,’’ tandasnya.
Baca Juga: Perempuan-Perempuan Tangguh dari Kampung Bandeng Tambakrejo Semarang
