TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Faktor Virus Corona, Diler Toyota Semarang Andalkan Layanan Purna Jual

Penjualan di Jateng dan DIY malah naik 5-8 persen

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Semarang, IDN Times - Sentimen virus corona (COVID-19) belakangan ini tak mempengaruhi penjualan mobil Toyota. Nasmoco Group, sebagai diler resmi Toyota di Jawa Tengah dan DIY mencatat bahwa pangsa pasar atau market share pada Januari-Februari 2020 naik 32 persen. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu atau 2019, penjualannya hanya 30, 1 persen.

Baca Juga: Gegara Virus Corona, Harga Masker di Toko Online Tembus Rp1 Juta

1. Realisasi bulan Januari 2020 mendongkrak penjualan

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Kondisi pasar penjualan Toyota dalam dua bulan terakhir di Jawa Tengah dan DIY cukup positif. Khususnya di bulan Januari 2020 terjadi booming penjualan. Ada pembelian stok unit tahun 2019 oleh konsumen yang terealisasi di tahun 2020.

Dari catatan Nasmoco, penjualan mobil Toyota pada Januari 2020 mencapai 1.895 unit. Sedangkan pada bulan Februari 2020 penjualannya sebesar 1.771 unit. Dari hasil tersebut tercatat penjualan tumbuh 5-8 persen. 

"Jadi, setelah politik dan ekonomi global tidak stabil tahun lalu dan membuat konsumen menempuh langkah wait and see, akhirnya pada awal tahun ini mereka memutuskan beli mobil Toyota,’’ ungkap Kepala Cabang Nasmoco Pemuda, Sujaka saat membuka pameran otomotif Toyota Funfest 2020 di Mal Paragon Semarang, Rabu (4/3).

2. Antisipasi virus corona dengan layanan purna jual

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Pihak Nasmoco tetap mewaspadai merebaknya virus corona (COVID-19). Sebab, kejadian tersebut bakal berdampak pada perputaran ekonomi, baik secara nasional maupun regional.

‘’Ya, meskipun suplai suku cadang dari Tiongkok masih oke dan produksi juga tidak ada masalah kami tetap optimistis penjualan akan tumbuh positif. Namun, kami berupaya untuk meningkatkan pelayanan purna jual kepada konsumen,’’ jelas Kepala Cabang Nasmoco Majapahit, Afi Prabowo.

Pelayanan purna jual, imbuh Afi, tidak bisa ditinggalkan. Sebab konsumen butuh perawatan ekstra dan kenyamanan berkendara.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, 70 Persen Apotek di Semarang Kehabisan Masker

Berita Terkini Lainnya