TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh! 7.151 Rumah di Yogyakarta Masih Pakai Listrik dengan Mencantol

Rasio elektrifikasi di Yogyakarta 99,44 Persen

Petugas PLN sedang memasang meteran listrik di rumah warga tidak mampu. (Dok. PLN)

Semarang, IDN Times - Rasio elektrifikasi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 99,44 persen. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY mengaku rasio elektrifikasi belum 100 persen karena masih ada kendala di masyarakat.

Baca Juga: Aksi PLN Saat Bencana di Pantura Jateng, Bantu Warga dan Siagakan Perlengkapan Darurat

1. Warga masih gunakan penerangan tradisional

General Manager PLN UID Jateng dan DIY, AB Wahyu Jatmiko mengumumkan Keberhasilan Pencapaian RE PLN 89,34–99,44 persen Provinsi DI Yogyakarta di Kantor PLN UID Jateng dan DIY, Rabu (8/6/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

General Manager PLN UID Jateng dan DIY, AB Wahyu Jatmiko mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mencapai rasio elektrifikasi 100 persen di DIY pada tahun 2024.

‘’Kami akan lakukan segala upaya agar rasio elektrifikasi 100 persen bisa tercapai. Sebab, untuk mencapai 99,44 persen ini pun juga ada upaya dari rasio elektrifikasi sebelumnya 87,51 persen pada tahun 2017,’’ katanya saat Selebrasi Keberhasilan Pencapaian RE PLN 89,34–99,44 persen Provinsi DI Yogyakarta di Kantor PLN UID Jateng dan DIY, Rabu (8/6/2023).

Untuk diketahui, kendala PLN untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen itu antara lain, masih ada keluarga atau warga lansia yang masih setia menggunakan penerangan tradisional tanpa listrik.

2. Lanjutkan Program Bantuan Pasang Baru Listrik

Warga tidak mampu sedang menikmati fasilitas listrik yang tersambung di rumahnya. (Dok. PLN)

Selain itu, juga ada penganut kepercayaan tertentu yang tidak mau menggunakan listrik. Kemudian, ada warga yang listriknya masih menyambung dari rumah warga lain, bukan langsung dari PLN.

''Jadi, memang rasio elektrifikasi di DIY ini sudah 99,99 persen, tapi yang disuplai PLN 99,44 persen. Sedangkan, 0,55 persen dialiri listrik dari non-PLN,'' ujar Jatmiko.

Karena itu, PLN akan membangun jaringan listrik pedesaan untuk melayani 18 lokasi pada tahun 2023 dan 53 lokasi pada tahun 2024. Selain itu, juga akan melanjutkan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

''Tahun 2022 kami memiliki 827 pelanggan baru dan akan ditambah menjadi 2 ribu pelanggan pada tahun 2023. Kami akan ke lokasi-lokasi pelosok yang sulit dijangkau melalui program listrik desa. Kami juga akan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk pengecekan," jelasnya.

Baca Juga: PLN Sedekahkan Al Quran Braille di Ponpes Difabel Tuna Netra Semarang 

Berita Terkini Lainnya