TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelombang PHK Diprediksi Berlanjut Hingga Setelah Lebaran

Perusahaan kini berusaha untuk menyelesaikan THR

IDN Times/Kemnaker

Semarang, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang memprediksi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak virus corona (COVID-19) akan terus berlanjut hingga setelah lebaran.

Kondisi ini karena banyak perusahaan yang mengalami gagal jual produk kepada pembeli terutama yang berskala ekspor. 

Baca Juga: 4.283 Pekerja di Semarang Kena PHK dan Dirumahkan Imbas Virus Corona

1. Banyak buyer yang menunda bahkan membatalkan pemesanan

Dok. Bea Cukai Jateng dan DIY

Ketua Apindo Kota Semarang, Dedi Mulyadi mengatakan, saat ini diketahui sudah banyak perusahaan yang mengurangi jam kerja bahkan mem-PHK karyawannya karena virus corona. Adapun, mayoritas dilakukan oleh perusahaan di bidang tekstil, garmen, sampai furniture atau mebel. 

"Hal ini karena pembeli atau pengimpor produk melakukan penundaan bahkan pembatalan pesanan. Sehingga, imbasnya perusahaan tidak ada aktivitas produksi," ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (9/4). 

2. Pengurangan jam karena tidak ada aktivitas produksi di pabrik

Ilustrasi aktivitas buruh di salah satu pabrik kopi di Sumatera Utara. IDN Times/Prayugo Utomo

Berkurangnya aktivitas produksi di tiap perusahaan tersebut sudah berlangsung sejak bulan lalu. Awalnya, pengusaha mengurangi jam lembur, lalu jam kerja yang semula buruh pabrik bekerja 12 jam menjadi 10-8 jam, hingga kini ada yang sudah dirumahkan dan di-PHK. 

Dedi yang juga Direktur PT Sandang Asia Maju Abadi itu menuturkan, pihaknya juga sudah menempuh langkah yang sama. Sebab, buyer produk pakaian dari negara Eropa dan Amerika Serikat juga melakukan penundaan serta pembatalan pesanan. 

3. Pengusaha berupaya untuk menyelesaikan masalah THR sebelum merumahkan pekerja

PKB berikan bantuan kepada pekerja imigran indonesia di malaysia (dok.DPP PKB)

"Apalagi produk pakaian, ketika buyer memesan pakaian untuk musim semi terus ditunda, ternyata di sana sudah masuk musim panas. Akhirnya, produk yang sudah jadi dan ditunda itu tidak terpakai,’’ tuturnya.

Untuk di PT Sandang Asia Maju Abadi sendiri ada 25 persen dari 2.500 pekerja akan dirumahkan. Kendati demikian, pihak perusahaan akan menyelesaikan pembayaran tunjangan hari raya (THR) terlebih dahulu.  Setelah itu baru para pekerja dirumahkan, yakni sekitar 1-2 bulan sambil menunggu perkembangan pasar.

Baca Juga: THR dan Gaji ke-13 PNS Tahun Ini Terancam Tidak Dicairkan

Berita Terkini Lainnya