Indonesia Masuk Resesi, Ekonomi Jateng Terjun Bebas Minus 3,93 Persen
Ekonomi Jateng triwulan I hingga III minus terus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Perekonomian Provinsi Jawa Tengah mengalami kontraksi sebesar minus 3,93 persen (yoy/ year on yeay) pada triwulan III-2020. Meski lebih baik daripada triwulan II-2020 yang terkontraksi minus 5,92 persen, tapi kondisi itu masih berdampak terhadap sejumlah sektor.
Baca Juga: Ekspansi Kredit Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng
1. Adaptasi kebiasaan baru berdampak pada perbaikan perekonomian Jateng
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19 yang mulai diterapkan pada awal bulan Juni 2020 cukup berpengaruh terhadap perbaikan perekonomian Jawa Tengah.
‘’Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dari minus 5,92 persen pada triwulan II-2020 menjadi minus 3,93 persen pada triwulan III-2020. Walaupun pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2020 masih mengalami kontraksi, tetapi tidak sedalam kontraksi pada triwulan II-2020. Sama halnya yang terjadi pada triwulan II-2020, pada triwulan III-2020 ini sebagian besar kategori lapangan usaha masih menunjukkan laju pertumbuhan minus,’’ ungkapnya melalui jumpa pers virtual, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga: BPS Sebut Indikasi Ekonomi Jateng Membaik, Inflasi Juni 0,20 Persen