TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pandemik COVID-19, Air Purifier Diburu di Semarang, Biar Sehat Terus

Per bulan bisa terjual 200 unit

Sales Sharp sedang menunjukkan produk air purifier yang laris saat pandemik di pameran Modern Electronics Christmas Sale di Java Mal Semarang, 22 Desember 2021--5 Januari 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Perlengkapan rumah tangga yang berkaitan dengan kesehatan laris manis pada saat pandemik COVID-19. Sejumlah perlengkapan elektronik mengalami peningkatan hingga 100 persen, salah satunya alat penjernih udara ruangan atau air purifier.

Baca Juga: Ini Lho Syarat Piknik di Obyek Wisata Semarang Saat Libur Nataru

1. Penjualan air purifier mencapai lebih dari 200 unit per bulan

ilustrasi keluarga menggunakan alat pembersih udara (rollingstone.com)

Pemilik Modern Electronics Semarang, Indrawati mengatakan, fungsinya yang membersihkan udara dari bakteri, kuman penyakit bahkan virus membuat permintaan konsumen terhadap air purifier terus meningkat. Produk elektronik ini sudah menjadi sebuah kebutuhan akan kualitas udara yang baik.

‘’Konsumennya mulai dari rumah tangga, rumah sakit, hingga perkantoran baik instansi negeri maupun swasta. Saat COVID-19 sedang tinggi-tingginya kemarin permintaan meningkat hingga 100 persen. Penjualan pun bisa mencapai lebih dari 200 unit per bulan,’’ ungkapnya saat ditemui di pameran Modern Electronics Christmas Sale di Java Mal Semarang, Kamis (23/12/2021).

Peningkatan penjualan air purifier selama pandemik berlangsung juga dirasakan oleh distributor elektronik seperti Sharp, Daikin, Electrolux, Artugo, Polytron dan lainnya.

2. Sharp tawarkan harga air purifier mulai Rp 1jutaan hingga Rp 7jutaan

Sales Sharp sedang menunjukkan produk air purifier yang laris saat pandemik di pameran Modern Electronics Christmas Sale di Java Mal Semarang, 22 Desember 2021--5 Januari 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Atom Promotion Sharp Elektronik Indonesia, Bhakti Poncoyono mengatakan, sepanjang pandemik, penjualan air purifier meningkat lebih dari 100 persen. Ia mengklaim, masyarakat sangat konsen dengan kesehatan, sehingga alat elektronik itu menjadi sebuah kebutuhan.

Sharp menjual produk tersebut mulai di harga Rp1,5 juta--Rp7 jutaan. Konsumen biasanya memilih sesuai kebutuhan, seperti luas ruangan dan fitur yang tersedia.

‘’Konsumennya beragam mulai dari rumah tangga, hotel hingga rumah sakit,’’ tuturnya.

Menurut Bhakti, hingga saat ini permintaan masih cukup tinggi seiring masyarakat semakin peduli dengan masyarakat. Bahkan, air purifier Sharp ada yang sudah dilengkapi dengan fitur IoT sehingga bisa dinyalakan dari luar rumah.

Selain air purifier, peningkatan penjualan alat elektronik juga terjadi pada produk AC, lemari es, kompor, dan microwave. Kondisi ini seiring pemberlakuan pembatasan sosial sehingga masyarakat harus berada di rumah.

‘’Agar nyaman di rumah dan mengurangi aktivitas di luar maka juga terjadi peningkatan permintaan lemari es dua dan empat pintu. Konsumen membeli untuk menyimpan stok makanan,’’ ucapnya.

Baca Juga: 32 UKM Kuliner Buka Lapak di Ventura Semarang, Ini Aturan Pengunjung

Berita Terkini Lainnya