TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pandemik, Industri Asuransi Perkuat Infrastruktur Layanan Digital  

AXA Mandiri fokus pada penjualan produk proteksi kesehatan

Semarang, IDN Times - Industri asuransi memperkuat infrastruktur layanan digital dalam melayani nasabah selama masa pandemik COVID-19. Upaya itu juga merupakan salah satu strategi agar industri tersebut bisa tumbuh lebih baik di tahun 2021. 

Baca Juga: 4 Program Kolaborasi Akselerasi OJK Untuk Pemulihan Ekonomi Jateng

1. Layanan asuransi beralih ke digital pada masa pandemik

Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Chief Business and Distribution AXA Mandiri, Theodores Tangke mengatakan, AXA Mandiri kini memiliki layanan klaim asuransi melalui WhatsApp untuk nilai-nilai tertentu, sehingga nasabah tidak perlu repot dengan dokumen yang tebal. 

‘’Selain itu, AXA Mandiri juga memiliki layanan eksklusif di rumah sakit untuk nasabah dan proses evakuasi bagi nasabah yang memerlukan perawatan lanjutan,’’ ungkapnya pada webinar bertajuk 'Prospek Industri Asuransi' secara virtual, Kamis (25/2/2021).

Pada tahun 2021 ini industri asuransi juga optimistis dapat tumbuh meskipun di tengah pandemik COVID. 

2. AXA Mandiri siapkan 20 ribu tenaga pemasar untuk jual produk proteksi kesehatan

Chief Business and Distribution AXA Mandiri, Theodores Tangke pada webinar bertajuk 'Prospek Industri Asuransi' secara virtual, Kamis (25/2/2021). IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

"Kami pun ke depan akan fokus kepada apa yang sudah ditetapkan sebelumnya, yakni fokus untuk penjualan produk-produk proteksi kesehatan dan keuangan jangka panjang. Upaya itu didukung dengan 20 ribu tenaga pemasar AXA Mandiri yang dibekali pengetahuan untuk membantu nasabah dalam merencanakan proteksi jangka panjangnya," jelasnya.

Sementara, terkait klaim asuransi yang telah dibayarkan oleh AXA Mandiri, sepanjang tahun 2020 mencapai total Rp 4,8 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh klaim asuransi kesehatan, kemudian disusul oleh klaim asuransi kematian.

Deputi Direktur Pengawasan LJK 3 dan Perizinan OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Tias Retnani menambahkan, literasi masyarakat tentang asuransi harus ditingkatkan pelaku industri asuransi, karena pemahaman masyarakat masih rendah dibandingkan literasi perbankan.

Baca Juga: Sepanjang Pandemik COVID-19, Manulife Bayar Klaim Hingga Rp54,5 Miliar

Berita Terkini Lainnya