TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSBB Jakarta Pengaruhi Daya Beli Properti di Semarang, Jadi Loyo

Penjualan properti melalui pameran di Semarang turun drastis

Ilustrasi perumahan (Dok. Kementerian PUPR)

Semarang, IDN Times - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di Jakarta memengaruhi daya beli properti di Kota Semarang. Hasil penjualan rumah melalui pameran Property Expo Semarang (PES) Ke-5 pada 16-27 September 2020 turun dibandingkan pameran sebelumnya.

Baca Juga: Awal 2020, Para Investor Berlomba Bangun Perumahan Mewah di Batang

1. Penjualan properti melalui pameran turun drastis

Ilustrasi pameran perumahan di mal Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Wakil Ketua DPD REI Jawa Tengah Bidang Humas Promosi dan Publikasi, Dibya K Hidayat, mengatakan realisasi penjualan pada pameran kali ini hanya 11 unit dengan nilai transaksi Rp 8 miliar. Kondisi itu berbeda dengan pameran sebelumnya yang berhasil membukukan 40 unit rumah dengan nilai transaksi Rp 42 miliar. 

"Jadi ketika Jakarta kembali memberlakukan PSBB pada 14 September 2020 lalu ternyata juga berdampak pada psikologis masyarakat Semarang. Mereka jadi enggan keluar rumah atau pergi ke mall," ungkapnya dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Rabu (30/9/2020). 

Secara tidak langsung, lanjut Dibya, kunjungan mal turun sehingga berdampak pada transaksi penjualan pameran perumahan.

2. Pengembang desak pemerintah tangani COVID-19 dengan tepat

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada kondisi tersebut, para pengembang meminta kepada pemerintah untuk serius menangani COVID-19 dengan tepat agar perekonomian juga segera bisa bangkit. 

“Pernyataan pemerintah pusat sangat memengaruhi di daerah khususnya kota besar, sehingga membuat perekonomian kembali turun,” tuturnya. 

Baca Juga: Hadapi COVID-19, Bisnis Properti Ubah Pola Pemasaran ke Digital Marketing 

Berita Terkini Lainnya