Awal 2020, Para Investor Berlomba Bangun Perumahan Mewah di Batang

Banyak pabrik pindah ke Jateng

Batang, IDN Times - Memasuki awal tahun 2020, sejumlah investor mulai melirik Kabupaten Batang sebagai tempat menanamkan modal yang menggiurkan. Bahkan, PT Dafam Property Indonesia bertekad membangun kawasan perumahan mewah untuk menjaring pangsa pasar baru di Kecamatan Gringsing, Batang. 

 

1. Prospek pasar peoperti di Batang dianggap cerah

Awal 2020, Para Investor Berlomba Bangun Perumahan Mewah di Batangilustrasi perumahan (Dok.Kementerian PUPR)

Wijaya Dahlan, Direktur PT Dafam Properti Indonesia mengungkapkan ketertarikan pihaknya berinvestasi di Batang tak lain lantaran prospek pasar di sana yang cerah. Terlebih lagi, menurutnya proyek PLTU juga tengah dibangun pemerintah pusat di Batang. 

"Batang kita lihat cukup menarik, karena belakangan banyak investor yang masuk kesana. Para ekspatriat juga banyak nyewa hotel-hotel. Untuk itulah kita pilih membangun kompleks perumahan Madanaya Modern Recidence yang lokasinya berada di Gringsing," ujar Wijaya, Jumat (31/1). 

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Stasiun Kereta Batang Pakai Listrik Tenaga Surya

2. Proyek PLTU jadi daya pikat bagi para investor untuk masuk ke Batang

Awal 2020, Para Investor Berlomba Bangun Perumahan Mewah di BatangIlustrasi PLTU batu bara. earth.com

Ia mengakui adanya proyek PLTU jadi daya pikat tersendiri bagi para investor. Ia telah membuktikan sendiri banyaknya pengusaha yang memilih hijrah dari Ibukota Jakarta ke Jawa Tengah dengan menentukan sektor industri yang strategis. 

"Para investor akhirnya memilih ke Jateng karena banyak pabrik yang pindah kemari. Karena di Jakarta kondisinya sudah padat," terangnya. 

3. PT Dafam bangun tiga tipe rumah di Gringsing

Awal 2020, Para Investor Berlomba Bangun Perumahan Mewah di BatangIlustrasi rumah mewah. www.pexels.com/photo/home-real-estate-106399/

Di Batang, PT Dafam membangun rumah mewah dengan tiga tipe pilihan 30, 36 dan 45. Saat ini terdapat 171 rumah di Madanaya Modern Recidence yang siap dilempar ke pasaran. 

Wijaya berujar berinvestasi di Batang jadi tantangan tersendiri. Sebelumnya, ia telah menuai kesuksesan saat membangun Jatayu Recidence di Pekalongan. 

"Waktu di Pekalongan, awalnya belum ada rumah seharga Rp1,5 miliar. Terus kita bangun di sana. Dan ternyata ada rumah yang seharga segitu. Nah di Batang memberi dampak harga rumah sekitarnya meningkat begitu kita masuk ke sana," kata Wijaya. 

Wijaya pun berharap agar Madanaya Modern Recidence mampu memberi alternatif baru bagi masyarakat Batang yang ingin membeli rumah baru. Termasuk ia ingin meningkatkan kenyamanan warga dalam mendapatkan tempat tinggal sekaligus meningkatkan taraf hidupnya. 

"Kita ada kepuasan kalau bisa meningkatkan nilai hidup masyarakat," pungkasnya. 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya