TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Bus 2 Lantai Asal Jawa Tengah Diekspor Pertama Kali ke Bangladesh

Insentif kemudahan impor mempermudah pengusaha

Dok. Humas Pemprov Jateng

Semarang, IDN Times - Sebanyak 10 bus buatan Karoseri Laksana asal Kabupaten Semarang, Jawa Tengah diekspor ke Bangladesh, Jumat (21/2). Jenis bus tersebut adalah double decker.

Baca Juga: Ekspor 25 Ton Daging Kepiting ke Tiongkok Gagal Gegara Virus Corona

1. Bus dua lantai yang diekspor

Dok. Humas Pemprov Jateng

Bus double decker adalah bus yang memiliki dua lantai sekaligus. Sehingga jumlah penumpang yang diangkut bisa lebih banyak dari bus lantai tunggal. Bus yang diekspor ke Bangladesh itu mempunyai panjang 14,4 meter dan tinggi 4,1 meter.

Pelepasan ekspor bus dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Semarang, Mundjirin.

"Dengan design baru karya anak bangsa, bus ini sudah di ekspor ke beberapa negara, yang sekarang ini ke Bangladesh," kata Ganjar.

2. Insentif pemerintah dimanfaatkan pengusaha

Dok. Humas Pemprov Jateng

Ganjar juga senang lantaran pihak pengusaha benar-benar memanfaatkan kemudahan-kemudahan ekspor yang diberikan pemerintah. Dari laporan pengelola, ia mendengar bahwa Laksana memanfaatkan insentif berupa kemudahan impor untuk tujuan ekspor.

"Saya mau sampaikan ke pak Presiden dan bu Menkeu, kami di Jateng sudah memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah. Manfaatnya sudah dirasakan, salah satunya ini," jelasnya.

3. Ganjar menawarkan diri sebagai tenaga pemasaran

Dok. Humas Pemprov Jateng

Ganjar menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung penuh kemajuan dunia usaha, khususnya mereka yang fokus pada ekspor. Dirinya bahkan menawari menjadi marketing guna menawarkan produk-produk unggulan asal Jateng ke berbagai negara.

Sebab ekspor merupakan salah satu upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, yang ditarget naik menjadi 7%.

"Nanti saya bantu, saya bisa telpon para Dubes di negara yang prospektif untuk membantu memasarkan produk ini. Ini bagus lho, mewah dan nggak kalah saing dengan produk luar negeri," tutupnya.

Baca Juga: Cara Budidaya Tanaman Porang, Nilai Ekspor Tinggi Bisa Raup Rp800 juta

Berita Terkini Lainnya