TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rawan Kerumunan, BI Jateng Tidak Setop Layanan Penukaran Uang Lebaran

Bank diminta menerapkan protokol COVID-19

Ilustrasi menerima uang tunai. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Semarang, IDN Times - Penukaran uang pecahan baru untuk Lebaran 2020 atau pada bulan Ramadan kali ini tidak digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah. BI Jateng tak membuka layanan penukaran di kantornya, Jalan Imam Barjo Semarang maupun secara bersama-sama perbankan di beberapa tempat publik.

Baca Juga: Perhiasan Emas Sumbang Inflasi di Jateng, Cumi-Cumi Sokong Deflasi

1. Layanan kas keliling kepada masyarakat dihentikan

Dok. BI Jateng

Penukaran bersama uang pecahan baru yang kerap dilakukan setiap tahunnya oleh BI, kali ini tidak diselenggarakan. Hal itu dikarenakan adanya pandemik virus corona.

"Penukaran (uang pecahan) bersama tidak ada. Penukaran tidak diselenggarakan pada Ramadan tahun ini. BI juga menghentikan layanan kas keliling kepada masyarakat. Karena memang kondisinya (pandemik virus corona) saat ini," jelas Kepala Kantor Kpw BI Jateng, Soekowardojo dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (23/4).

2. Layanan penukaran uang bisa dilakukan di loket bank

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Meski demikian, imbuh Soeko, bagi masyarakat yang masih berkeinginan untuk menukarkan uang, masih bisa dilakukan melalui loket penukaran di beberapa bank, yang membuka layanan tersebut.

"Masyarakat masih bisa mendapatkan penukaran melalui loket. BI akan melayani dan bekerjasama dengan rekan perbankan untuk penukaran (uang pecahan). Baik untuk nasabah maupun yang non nasabah," katanya.

3. BI Jateng tak meniadakan kegiatan penukaran uang kartal

Dok. BI Jateng

Ihwal kemungkinan adanya kerumunan-kerumunan di beberapa bank saat proses penukaran, Soeko belum secara tegas menyatakan meniadakan layanan tersebut secara keseluruhan.

"Belum tahu (akan) ditiadakan. Karena masyarakat masih membutuhkan uang karta. Ada pandemik COVID-19 akan mengubah budaya kita, tapi tidak sampai menghilangkan. Tetapi ini (soal penukaran uang) kita belum tahu (apakah akan ditiadakan seluruhnya atau tidak)," jelasnya.

Baca Juga: Ekonomi Jateng Triwulan I Diprediksi Turun, Terkoreksi Hingga 4 Persen

Berita Terkini Lainnya