4 Dampak 22.175 Nelayan Jateng yang Gagal Melaut Akibat Cuaca Ekstrem
Nasib nelayan perahu kecil semakin terpuruk selama pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pandemik COVID-19 ditambah dengan cuaca ekstrem yang terjadi belakang ini telah memengaruhi aktivitas para nelayan di Jawa Tengah. Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, terdapat 22.175 nelayan berperahu kecil yang gagal melaut akibat tingginya ombak perairan Laut Jawa dan pantai Selatan.
Baca Juga: Tinggi Ombak Laut Jawa 4 Meter, Nelayan Pantura Diminta Setop Melaut
1. Perahu dan rumah nelayan banyak yang rusak diterjang ombak tinggi
Kepala DKP, Fendiawan Tiskiantoro, menyatakan kebanyakan nelayan yang tidak bisa melaut saat ini memiliki perahu dengan mesin dibawah 10 tonase kotor atau gross tonnage (GT). Mereka selama ini tersebar dari perairan Rembang, Tambaklorok Semarang, Demak hingga tepi pantai Selatan.
"Jika kita bandingkan kondisi tahun lalu, yang tahun ini kondisinya kayaknya jauh lebih ekstrem. Karena tahun ini ombak tinggi yang muncul, dampaknya sangat luas. Perahu-perahu nelayan banyak yang rusak dan juga ke sarana infrastruktur pelabuhan dan kampung para nelayan," ujar Fendi ketika dikonfirmasi IDN Times, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga: 5 Hari Terombang-ambing di Laut, Dua Nelayan Batang Ditemukan Selamat