TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hengkang dari Banten ke Jateng, 3 Pabrik Bakal Beri Upah Rp2 Juta

Pemilik pabrik juga tergiur harga tanah yang murah

Ilustrasi aktivitas di pabrik (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Semarang, IDN Times - Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyatakan tiga pabrik yang berasal dari Banten dipastikan telah mengalihkan investasinya di Jawa Tengah lantaran tergiur dengan berbagai tawaran yang diberikan Pemprov Jateng.

Seperti diketahui, ketiga pabrik yang ramai diperbincangkan telah hengkang ke Jawa Tengah yaitu PT Nikomas Gemilang, PT Parkland Word Indonesia (PWI), PT KMK Global Sport.

Baca Juga: 3 Pabrik Raksasa di Banten Mau Pindah, Menaker Soroti Ancaman PHK

1. Banyak bupati/walikota bebaskan izin HO

Unsplash/Patrick Hendry

Frans Kongi, Ketua Apindo Jateng mengatakan pindahnya ketiga pabrik itu karena melihat fasilitas investasi yang diberikan Pemprov Jateng saat ini sangat lengkap.

Menurutnya banyak bupati/walikota yang memutuskan membebaskan izin kebisingan (HO) dan kemudahan mengurus IMB bagi pemilik pabrik yang berinvestasi di masing-masing kabupaten/kota.

"Jawa Tengah ini kan komplit dari segi layanan maupun fasilitasnya. Kita sudah tahu sendiri Pemprov Jateng sangat komitmen dengan investasi. Malahan para bupati dan walikota sudah mempermudah, mereka juga berikan program insentif di sektor usaha. Misalnya bebas izin HO, memudahkan izin IMB. Hal-hal inilah yang bikin Jateng benar-benar menarik. Apalagi Pemprov juga sudah bangun sarana infrastruktur yang cukup baik di kawasan industri," ungkap Frans kepada IDN Times, Senin (4/11/2022).

2. Pabrik asal Banten kepincut harga tanah di Jateng yang murah

Ilustrasi Industri Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Frans berkata fasilitas lain yang membuat para pengusaha kepincut dengan Jawa Tengah ialah adanya pemberian fasilitas di bidang investasi luar negeri yang mudah diurus.

Tak cuma itu saja, ia menganggap keunggulan lain yang ada di Jawa Tengah karena harga jual tanahnya relatif murah ketimbang wilayah Provinsi DKI Jakarta maupun Provinsi Banten.

"Jadi tiga pabrik yang pindah dari Banten ke Jateng gak cuma tergiur upah yang murah karena kan nilainya rasional. Yang terpenting atmosfer investasi Jawa Tengah itu sangatlah menarik. Mereka pasti sudah hitung-hitung karena tanah untuk pabrik di Jateng itu lebih murah ya kisaran 30-40 persen ketimbang tanah yang ada di Jakarta atau Banten," cetusnya.

Adanya harga tanah yang murah didukung oleh saran infrastruktur yang lengkap. Mulai layanan pelabuhan, jalan tol sampai akses jalan raya yang menghubungkan antar kabupaten/kota yang cukup bagus.

3. Para buruh Jateng dianggap pintar beradaptasi

Ilustrasi buruh atau pekerja saat demonstrasi. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Frans pun berkata di sektor penyediaan tenaga kerja, wilayah Jateng jumlah buruhnya sangat banyak. Apindo Jateng maupun pusat, katanya selama ini melihat banyak buruh Jawa Tengah yang cepat beradaptasi, terpelajar dan pintar.

"Lha wong hubungan industrial dengan tenaga kerja kita berjalan baik, jumlah buruhnya sangat banyak. Mereka terpelajar, cepat adaptasi, pintar-pintar. Kalau soal upah ya tiga pabrik dari Banten akan sesuaikan sama aturan yang ada. Tentu upahnya sehat. Pemprov tidak mengada-ngada soal penetapan upah minimumnya. Termasuk keamanan dalam benvestasi dan keamanan hubungan buruh dan industri," cetusnya.

4. Tiga pabrik asal Banten akan berikan upah Rp2 jutaan

google

Lebih lanjut lagi, dirinya memperkirakan tiga pabrik masing-masing PT Nikomas Gemilang, PT Parkland Word Indonesia (PWI), PT KMK Global Sport akan memberikan besaran upah sesuai penentuan UMK tiap kabupaten/kota.

Tiga pabrik tersebut sudah dipastikan pindah ke Kabupaten Jepara, Salatiga dan Kabupaten Temanggung.

"Upah yang diberikan tiga pabrik itu pastinya di atas Rp2 juta. Itu kondisi yang akan terjadi di Jepara, Salatiga, Temanggung. Bagi pekerja pemula ya tentunya sesuai UMK Rp2 juta. Besaran upah sajakan disesuaikan dengan kompetensi tenaga kerja. Saya dengarnya begitu. Mereka akan sesuaikan dengan UMK," bebernya.

Baca Juga: PLN Jateng Targetkan Bangun 19 SPKLU hingga Akhir Tahun 2022

Berita Terkini Lainnya