TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minyak Goreng Naik, Harga Gorengan Mahal, Pedagang Untung Mepet

Harga tahu isi jadi Rp2.000 per biji, lho

Harga gorengan yang dijual di angkringan Jalan Pekojan Semarang dinaikan untuk menyiasati mahalnya minyak goreng yang terjadi belakangan ini. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Para pedagang angkringan yang berjualan di Kota Semarang dibuat pusing dengan lonjakan harga minyak goreng yang terjadi belakangan ini. Efeknya, sejumlah pedagang kelimpungan karena terpaksa menaikan harga gorengan dengan nilai yang bervariasi. 

Di warung angkringan pojok Jalan Pekojan, Kecamatan Semarang Tengah misalnya, harga gorengan sudah dinaikan Rp500 menjadi Rp1.500 per biji lantaran tidak sanggup lagi menghadapi lonjakan harga minyak goreng. 

"Baru dua hari kemarin naik. Ya mau gimana lagi minyak gorengnya kan juga mahal," kata Imron, seorang pedagang angkringan di pojok Jalan Pekojan saat berbincang dengan IDN Times, Senin (17/1/2022). 

Baca Juga: Ekonom Khawatir Minyak Goreng Bersubsidi Berujung Penimbunan

1. Harga gorengan di angkringan Pekojan naik jadi Rp1.500 per biji

Instagram/@angkringan_joss.bdg

Imron mengaku dirinya kerap memesan gorengan dalam jumlah banyak kepada seorang pedagang langganannya. Gorengan yang ia pesan biasanya ada berbagai macam dari mulai pisang cokelat, mendoan, tahu goreng, lunpia hingga martabak. 

Namun dengan naiknya harga minyak goreng, ia tak bisa leluasa memesan gorengan seperti biasanya. Ia agak syok saat diberi tahu jika harga gorengan pesananya harus dinaikan secara tiba-tiba

"Dari yang bikin harganya udah dinaikin. Kayak tahu isi, tahu bacem, misoa dan pisang goreng ini dari langganan saya sudah Rp1.300 per biji. Jadinya kita jualnya ya Rp1.500. Untungnya mepet banget, Mas," kata pria asli Kebumen tersebut sembari merapikan dagangannya. 

2. Pedagang angkringan pesimis harga minyak goreng bisa normal lagi

Angkringan dalam mobil dengan kursi captain seat - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Saat ini Imron harus memasang harga gorengan terbaru untuk ditempel pada tiap wadah dagangannya. Ia saat ini justru ketar-ketir kalau ada pembeli yang protes dengan harga gorengan yang menjadi mahal. 

Tapi di sisi lain dirinya tak bisa berkutik dengan adanya situasi seperti ini. Ia hanya berharap agar pemerintah lekas turun tangan untuk menstabilkan harga minyak goreng.

"Dampaknya memang kalau harganya sudah naik, gak akan bisa turun kayak biasanya lagi. Ini kan minyak goreng udah Rp20 ribu. Sementara gorengan saya harganya jadi Rp1.500. Perkiraan saya kondisinya gak akan bisa balik normal lagi," akunya. 

3. Bentuk gorengan diperkecil untuk siasati harga minyak goreng

cookpad.com

Sementara itu, pedagang gorengan Barles di Jalan Hasanudin, Semarang Utara, Yatmi juga mengeluhkan kondisi serupa. Yatmi berkata terpaksa mengakali mahalnya minyak goreng dengan memperkecil ukuran gorengannya. 

"Wah ini udah gak bisa ditahan-tahan lagi, Mas. Kitanya harus menyesuaikan ukurannya biar gak rugi," terangnya. 

Warung Barles merupakan penjual gorengan yang cukup terkenal di Jalan Hasanudin. Lapaknya yang ada di depan ruko cat menjadikan Barles gampang dikenali dan bisa dijangkau oleh semua orang. 

4. Sukun goreng, tahu isi, piscok harganya jadi Rp2.000

Cookpad.com

Untuk harga gorengan di warung Barles, kata Yatmi sejak seminggu juga dinaikan jadi Rp2.000 per biji. Harga tahu isi yang normalnya Rp1.000, kini dijual Rp2.000, harga pisang cokelat, pisang molen dan sukun goreng ikut dinaikan jadi Rp2.000 per biji.

"Moga-moga minyak gorengnya bisa turun kayak biasanya. Soalnya kalau gorengan dinaikan kayak gini, yang beli juga sedikit," cetusnya. 

Baca Juga: 41 Gembong Narkoba Semarang Dikirim ke Lapas High Risk Nusakambangan

Berita Terkini Lainnya