TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nasib Hotel Bintang Semarang Selama PPKM, 2 Minggu Cuma Laku 6 Kamar

Menparekraf diminta bantu longgarkan aturan PPKM

Agoda.com

Semarang, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang terjadi berlarut-larut ditambah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 berdampak terhadap kelangsungan operasional industri perhotelan di Kota Semarang. Pengelola hotel bintang dua harus menempuh segala cara agar tetap survive alias bertahan pada masa sulit.

"Keadaan seperti ini sudah tidak bisa menyalahkan siapa-siapa lagi, usaha kita satu-satunya hanyalah memberikan service terbaik dan menjaga kepercayaan tamu," Vincentia Litha, Sales Executive Citradream Hotel Semarang kepada IDN Times via WhatsApp, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga: Bangkrut, Sejumlah Hotel Berbintang di Jateng Dijual Melalui Medsos

1. Hotel Citradream kini cuma bisa ngandelin jualan kamar dan sarapan

Citradream Hotel (instagram.com/citradreamhotel)

Litha mengaku, hotelnya yang berada di Imam Bonjol, Semarang itu dalam kondisi terpuruk. Keadaan semakin runyam saat ada pemberlakuan PPKM Level 4 sampai 2 Agustus 2021.

Citradream, kata Litha kini hanya bisa mengandalkan penjualan kamar dan menu sarapan saja dengan harapan bisa menutup biaya operasional. Cara bisa dilakukan adalah melayani sarapan dine in dan hanya menerima room service.

"Efeknya telah menyebabkan penjualan dari sisi resto pun sangat menurun," ujar Litha.

2. Citradream pasang tarif kamar semurah-murahnya

Ilustrasi. Reservasi menginap di Grand Candi Hotel Semarang saat pandemik COVID-19. (Instagram/@grandcandismg)

Selain itu, dirinya juga memberikan kelonggaran jam check in dan check out sesuai permintaan para tamu asalkan masih dalam durasi 24 jam.

"Lalu untuk yang menginap lebih dari dua malam akan kita berikan tambahan sarapan gratis. Dan kita pasang tarif kamar dengan harga terendah yaitu Rp200.000 per malam," ujarnya.

Litha mengakui kondisi sudah mulai membaik, namun ketika ada PPKM sektor perhotelan terimbas, termasuk hotelnya.

"Kita sebagai hotel bintang dua cuma bisa jualan kamar dan makanan aja. Kendalanya sekarang, banyak tamu hotel yang lebih tertarik mencari sarapan ke hotel bintang tiga dan bintang lima. Sehingga kondisi hotel kita sangat menurun," keluhnya.

3. Hotel Citradream cuma terisi enam kamar

Booking.com

Selama dua pekan terakhir, Litha menyebut hotelnya hanya terisi enam kamar atau diperkirakan okupansinnya turun drastis sampai 85 persen. Ia berharap Pemkot Semarang memberikan kemudahan bagi hotelnya supaya tetap bisa eksis selama pandemik.

"Kamar kita yang terisi dibawah 10 kamar atau malah hanya enam kamar. Situasinya memang bikin kita dilematis,".

Baca Juga: 5 Hotel di Blora yang Murah Meriah dan Nyaman

Berita Terkini Lainnya