TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusun Ramah Lingkungan dan Hemat Energi di Tegal, Fasilitasnya Mewah

Ada 12 unit yang dibagi empat lantai

Ilustrasi rusun. IDN Times/Muchammad Haikala

Tegal, IDN Times - Rumah susun sederhana milik (rusunami) hasil kerjasama Pemerintah Kota Tegal dengan Japan Internasional Coorporaton Agency (JICA) yang digadang-gadang menjadi percontohan rumah susun ramah lingkungan dan hemat energi di Indonesia, resmi dibuka untuk umum. Peresmian rusunami yang terdiri dari 12 unit dengan empat lantai di Jalan Lingkar Utara (Jalingkut), Kelurahan Tegalsari itu dilakukan oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, Kamis (12/3).

1. Ruangan rusun dingin tanpa AC

IDN Times/Muchammad Haikal

Menurut Dedy Yon, rusunami merupakan rusun tersebut merupakan protype yang ramah lingkungan dan hemat energi dimana bangunannya didesain dari Jepang, yang diharapkan nantinya menjadi contoh rusunami di daerah lain.

“Tanpa Air Conditioner (AC), hunian ini sudah sejuk. Karena memang desainnya disesuaikan arah mata angin, perlengkapan karbon-karbon dan dindingnya khusus menyerap panas,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi. Dirinya menyampaikan bahwa rusunami eksperimental itu merupakan rusun hemat energi dan ramah lingkungan yang pertama didirikan di Indonesia dan dunia.

Baca Juga: 4.000 Warga Kerja Jadi ABK, Tegal Bentuk Satgas Mobile Covid-19

2. Rusunami gunakan teknologi desain perancangan pasif

IDN Times/Muchammad Haikal

Sementara itu, Peneliti Balai Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR, Muhammad Nur Fajri Alfata menyatakan bangunan Rusunami dirancang menggunakan teknologi desain perancangan pasif. Yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, Rusunami diciptakan untuk membuat kenyamanan hunian di dalamnya.

Adapun, lanjutnya, desain perancangan pasif terdiri dari banyak hal, yang pada prinsipnya mencegah panas masuk. Sebab pada bagian tertentu, terdapat bangunan tritisan yang dibuat memanjang dengan fungsi memotong radiasi dari matahari.

3. Bangunan mempertimbangkan iklim lokal

IDN Times/Muchammad Haikal

“Dinding bangunan ini dilengkapi dengan insulasi, sehingga tidak ada hawa panas yang masuk melalui dinding. Kemudian jendela dirancang supaya panas tidak banyak masuk, namun fentilasi tetap bisa dinikmati,” tukasnya.

Tak hanya itu, untuk membuang panas sebanyak mungkin di dalam ruangan, dibuat ruang khusus ventilasi yang berguna pada mendinginkan struktur pada malam hari. Dengan suhu dingin pada struktur tersebut, maka akan membuat ruangan menjadi dingin.

“Kami merancang rusunami ini dengan mempertimbangkan iklim lokal. Selama hampir 10 tahun lebih, kami melakukan studi di sini. Mulai dari suhu, kelembapan, arah angin, yang kemudian disimulasikan dengan berbagai macam parameter,” beber Fajri.

Baca Juga: Abrasi Ancam Lenyapkan 400 Rumah Warga dan 20 Hektare Tambak di Tegal 

Berita Terkini Lainnya