Tahun Politik BI Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh 0,24 Persen

Waspadai peredaran uang palsu

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian di Provinsi Jawa Tengah pada tahun politik 2024. Aktivitas menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

1. Perputaran ekonomi meningkat di tahun politik

Tahun Politik BI Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh 0,24 PersenIlustrasi - Kumpulan baliho para petinggi Parpol di Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, perputaran ekonomi masyarakat di tahun politik akan meningkat. Kondisi ini akan berdampak positif bagi para pelaku usaha dan jasa untuk kebutuhan Pemilu 2024.

‘’Saat ini saja sudah bisa dirasakan atmosfernya (tahun politik, red). Ini karena tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai saat ini,’’ ungkapnya, Jumat (12/5/2023).

Seperti pemilu-pemilu sebelumnya, momen ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ekonomi Jateng Melambat, Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan I/2023

2. Aktivitas politik dorong pertumbuhan konsumsi domestik

Tahun Politik BI Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh 0,24 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

‘’Pada momen ini kan aktivitas politik akan meningkat, tentunya akan banyak pengeluaran untuk mendukung aktivitas tersebut baik dari parpol maupun para calon legislatif. Seperti, pesan kaos, baliho, reklame, spanduk dan lainnya,’’ ujar Rahmat.

Sehingga, lanjut dia, pengeluaran tersebut akan mendorong pertumbuhan konsumsi domestik maupun LNPRT atau lembaga nonprofit.

Dengan demikian, BI sudah berhitung dampak dari tahun politik terhadap pertumbuhan ekonomi.

3. Sarankan masyarakat pakai transaksi digital

Tahun Politik BI Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh 0,24 PersenIlustrasi penggunaan QRIS (IDN Times/Dokumen Qris.id)

“Terkait tahun politik memang kita pernah assessment pengaruh tahun politik terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,24 persen. Jadi ada biaya spanduk, biaya sewa mobil sampai pengerahan massa. Setiap kegiatan partai biasanya ada biayanya dan itu akan berpengaruh,” jelasnya.

Sementara itu, Bank Indonesia mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu. Adapun, untuk mencegah hal tersebut, BI menyarankan agar masyarakat menggunakan transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi di Jateng Fokus Gairahkan Iklim Investasi 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya