TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada 3 Perusahaan di Jawa Tengah Bakal Go Public di 2020

Bergerak di perdagangan dan manufaktur

Ilustrasi penawaran saham. ANTARA FOTO/Audy Alwi

Semarang, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan akan ada tiga perusahaan yang akan menjadi perusahaan terbuka atau melakukan Initial Public Offering (IPO). Perusahaan-perusahaan tersebut bakal go public di semester kedua tahun 2020.

Baca Juga: Pasar Tertekan di 2019, Jumlah Investor Saham di Jateng Malah Tumbuh

1. Sebelumnya ada 30 perusahaan yang tertarik

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Tiga perusahaan calon emiten tersebut bergerak di bidang perdagangan dan manufaktur. Sebelumnya, sepanjang 2019 terdapat 30 perusahaan yang tertarik untuk IPO. Dari jumlah itu, baru terdapat 3 perusahaan yang saat ini sudah memasuki proses realisasi IPO.

"Jika lancar dan tidak ada kendala, pada 2020 semester II semoga bisa listing (IPO)," kata Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi, Rabu (18/12).

2. Sepanjang 2019 baru satu perusahaan yang go public

IDN Times/Dhana Kencana

Sepanjang 2019, imbuh Fanny, hanya ada satu perusahaan yang melakukan IPO di wilayah kerja BEI Jateng 1. Yaitu PT Golden Flower Tbk (POLU) pada 26 Juni 2019 lalu. Perusahaan tersebut fokus pada bidang tekstil.

"Total dengan penambahan satu emiten, sudah ada 10 perusahaan yang jadi emiten Jawa Tengah," jelasnya.

3. Perusahaan adalah milik keluarga sulit IPO

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kendala yang dialami perusahaan di Jawa Tengah untuk menjadi emiten di pasar modal sebagian besar karena faktor status perusahaan sebagai perusahaan keluarga. Selain itu juga masih banyak perusahaan yang belum terpadu dalam penyusunan laporan keuangan.

"Endingnya ada di laporan keuangan yang harus diperbaiki. Tapi sebelum itu perusahaan harus dirapikan. Hampir 50 persen perusahaan-perusahaan itu statusnya perusahaan keluarga. Kesulitannya merapikan perusahaan tersebut, mulai dari proses kepemilikan (legal) hingga identifikasi aset," papar Fanny.

Baca Juga: Pialang Saham, Profesi yang Dibutuhkan Tapi Tak Banyak Dilirik Orang

Berita Terkini Lainnya