TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mangut Beong, Santapan Lezat yang Melegenda dari Kali Progo

Seporsi Rp35 ribu

IDN Times/Fariz Fardianto

Menyambangi Kabupaten Magelang tak melulu bicara soal Candi Borobudur. Bagi kamu yang merasa lapar usai menempuh perjalanan jauh, maka tak ada salahnya mampir sejenak ke daerah tersebut.

Sebab, selain menawarkan panorama alam yang memukau, Kabupaten Magelang juga menyimpan satu jenis kuliner yang sangat melegenda. 

Ya, mangut beong merupakan kuliner yang cocok untuk mengisi perut yang kosong. IDN Times pun berkesempatan untuk menyambangi Desa Ngaran II yang terletak di Kelurahan Borobudur, Kecamatan Borobudur. Desa Ngaran II merupakan salah satu tempat yang masih melestarikan masakan mangut beong.

1. Berbahan baku ikan beong yang hanya dijumpai di aliran Kali Progo

IDN Times/Candra Irawan

Mangut beong berbahan dasar dari daging ikan beong. Menurut penuturan warga setempat, ikan beong menjadi spesies asli yang hanya bisa dijumpai di sepanjang aliran Kali Progo.

"Beyong itu jenis ikan sungai yang hidupnya cuma di Kali Progo. Tapi spesies ini sangat sulit dibudidayakan. Bentuknya mirip lele tapi beong tidak ada sisiknya," kata Muslih, warga RT 04/RW VI, Desa Ngaran II, Kelurahan Borobudur Kecamatan Borobudur, saat membuka obrolan dengan IDN Times, Rabu (21/8).

Baca Juga: Yuk, Telusuri 5 Keunikan Wisata di Desa Majaksingi Magelang 

2. Warga sering menangkap beong memakai jala. Sehari bisa dapat tiga ekor

climchalp.org

Ia menuturkan warga desanya sering menggunakan jala untuk menangkap ikan beong saat aliran sungai sedang landai di musim kemarau. Saban hari dua tiga ekor bisa didapat warga saat menjala di Kali Progo.

"Ukurannya memang besar mas, kalau panjangnya aja bisa 13 senti. Makanya, kita sering pakai jala kalau ke Kali Progo. Dapatnya sehari dua tiga kilo atau sekitar tiga ekor beong," akunya.

Baca Juga: Desa Wisata Jalan di Tempat, Wagub Inginkan Kerja keras Pelaku wisata

3. Jadi masakan warisan turun-temurun

IDN Times/Fariz Fardianto

Ia menjelaskan, mangut beong sudah sejak lama menjadi andalan bagi warga Desa Ngaran dan sekitarnya. Dengan tekstur lembut dan gurih, mangut beong adalah santapan khas yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. 

"Sudah dari saya belum lahir, mangut beong sudah akrab dikenal warga di sini. Ini kan ikan spesies lokal. Jadinya, warga gampang nyarinya ke Kali Progo. Kalau di keluarga saya, biasanya dibuat mangut. Turun-temurun kita suka makan mangut beong," tuturnya.

Menurutnya warung mangut beong selama ini banyak bertebaran di jalanan Magelang. Seporsi nasi mangut beong seharga Rp35 ribu-Rp50 ribu tergantung pesanan pembeli. 

Ia menyatakan, musim kemarau panjang relatif mudah untuk mendapatkan beong di aliran Kali Progo. "Yang susah itu pas hujan. Karena debit sungai meningkat sehingga membuat ikan susah ditangkap pakai jala. Kalau sudah begitu ya kita pancing aja sekenanya," urainya.

Baca Juga: Tempat Wisata di Magelang yang Wajib Dikunjungi

Berita Terkini Lainnya