Berburu Takjil Ramadan di Alun-Alun Kauman Semarang, Wajib Beli Coro Santan 

Ngabuburit seru di Pasar Jajanan Semarangan jadi lapar mata

Semarang, IDN Times - Berburu takjil sudah menjadi tradisi setiap menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan. Salah satu lokasi untuk tempat perburuan kuliner untuk buka puasa, yaitu di Pasar Jajanan Semarangan di kawasan Alun-Alun Masjid Agung Semarang atau dikenal Alun-Alun Kauman.

1. Warga padati Alun-Alun Kauman jelang waktu berbuka puasa

Berburu Takjil Ramadan di Alun-Alun Kauman Semarang, Wajib Beli Coro Santan Suasana lapak pedagang di Pasar Jajanan Semarangan di Alun-Alun Kauman. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Setiap Ramadan tiba puluhan pedagang kuliner menjajakan berbagai makanan dan minuman khas Semarangan di sana. Tahun ini Pasar Jajanan Semarangan berbeda dibandingkan sebelum pandemik. Jika sebelum pandemik lokasi pasar di depan halaman Masjid Agung Semarang, tahun ini berpindah di sisi selatan masjid di Aloon-Aloon Bar atau Alun-Alun Kauman.

Tepat pukul 16.00 WIB para warga Semarang mulai mendatangi lapak-lapak pedagang yang menjual beraneka jajanan dan makanan khas seperti petis bumbon, nasi kebuli, nasi pecel, nasi gudeg, babat gongso, garang asem. Kemudian, banyak juga jajanan yang tersaji di sana seperti ketan biru, coro santan, bubur manis, kolak, es dawet, kurma, hingga jajanan Korea.

Darmawan, salah satu pemburu takjil memesan lima bungkus ketan biru dan dua bungkus coro santan di lapak Warung Bu Siti. Dua menu itu merupakan takjil wajib yang harus dicicipi tiap bulan Ramadan.

Baca Juga: 5 Jajanan Khas Ramadan di Semarang, Santapan Lezat Buka Puasa 

2. Coro santan, ketan biru, petis bumbon jadi takjil primadona

Berburu Takjil Ramadan di Alun-Alun Kauman Semarang, Wajib Beli Coro Santan Pedagang melayani pembeli yang berburu takjil Ramadan di Pasar Jajanan Semarangan di Alun-Alun Kauman. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

‘’Karena dua jajanan ini tuh cuma ada pas bulan Ramadan dan adanya juga di Pasar Jajanan Semarangan. Selain unik, coro santan ini juga langka,’’ kata Warga Kalibanteng Semarang itu saat ditemui, Sabtu (9/4/2022).

Tidak hanya ketan biru dan coro santan, masyarakat Ibu Kota Jawa Tengah ini juga berburu petis bumbon. Kuliner legendaris khas Semarang dan pesisir Pantura ini juga dapat ditemui di Pasar Jajanan Semarang.

Nia, warga Sambiroto tidak mau ketinggalan untuk membeli petis bumbon di salah satu lapak pedagang di bazaar kuliner tersebut.

‘’Rasanya tuh unik, kayak sambel goreng tapi ada rasa khas pesisir dari petis ikan dan rempah-rempah. Saya sih suka sama kuliner ini,’’ kata perempuan asal Blora itu.

3. Coro santan hanya dijual saat Ramadan

Berburu Takjil Ramadan di Alun-Alun Kauman Semarang, Wajib Beli Coro Santan Takjil atau jajanan Ramadan khas Semarang, Coro Santan. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ada sejumlah lapak yang menjual makanan khas Semarangan yang unik dan legendaris itu. Seperti Sujinah, yang menjual ketan biru dan coro santan. Menurut dia, kue coro santan ini mengadopsi dari panganan Arab. Rasa dan bentuknya seperti kue serabi berbentuk bulat.

''Coro Santan ini juga hanya 'keluar' saat ramadan. Coro atau serabi ini terbuat dari tepung terigu dan tepung beras kemudian dicampur dengan telur, ragi, dan gula jawa untuk menambahkan rasa manis serta vanili. Kue coro dihidangkan dengan santan kelapa kental untuk cocolan. Jajanan ini cocok dijadikan takjil,'' tuturnya.

Selain coro santan, petis bumbon juga jadi primadona setiap Ramadan. Olahan menu lauk yang mirip dengan sambal goreng ini laris manis diserbu pembeli yang berburu makanan untuk berbuka puasa. Petis Bumbon terbuat dari telur bebek yang dimasak dengan udang dan cabai merah. Adapun, yang membedakan dengan sambel goreng adalah penambahan petis ikan banyar dan bumbu rempah seperti temu kunci dan kencur yang membuat rasa kuliner ini makin kaya dan khas pesisir Jawa.

4. Petis bumbon jadi kuliner legendaris tiap Ramadan

Berburu Takjil Ramadan di Alun-Alun Kauman Semarang, Wajib Beli Coro Santan Sokhanah sudah berjualan kuliner legendaris petis bumbon Semarang lebih dari 40 tahun. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Salah satu penjual yang menawarkan kuliner Petis Bumbon ini adalah Sokhanah. Warga asli Semarang yang bermukim di Kampung Bustaman ini sudah lebih dari 40 tahun menjual kuliner legenda itu..

''Ini makanan khas Semarang, resepnya dari simbah saya dan dijual saat perayaan dugderan dan Ramadan,'' tuturnya saat ditemui.

Dulu ia dan sang kakak selalu berjualan petis bumbon di setiap dugderan dan Ramadan. ''Dulu di depan bioskop Rahayu, terus jualan muter, sempat di kawasan Kota Lama, dan 10 tahun belakang hingga sekarang berjualan di depan Masjid Agung Semarang tiap Ramadan,'' tandasnya.

Baca Juga: Resep Memasak Petis Bumbon, Menu Legendaris Lebaran Khas Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya