TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Keracunan Bom Fosfor Putih Bagi Kesehatan

Sedikit terpapar saja bisa membahayakan kesehatan 

ilustrasi bom (pexels.com/Pixabay)

Serangan Israel terhadap warga Palestina kembali mendapat perhatian global. Salah satu hal yang menjadi sorotan utama adalah penggunaan bom fosfor putih oleh pasukan Israel dalam serangan mereka di Lebanon dan Gaza.

Penggunaan bahan kimia ini tentunya berdampak serius pada kesehatan, khususnya pada korban konflik kemanusiaan di Palestina.

Menurut Human Rights Watch, sebuah organisasi internasional yang melakukan penyelidikan dan pelaporan terkait pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia, telah mengonfirmasi bahwa senyawa kimia yang terdapat dalam fosfor putih digunakan dalam operasi militer yang berlangsung di Lebanon dan Gaza pada tanggal 10 dan 11 Oktober.

Pasukan Israel melancarkan serangan artileri di pelabuhan Gaza dan dua lokasi pedesaan di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon.

Organisasi tersebut menyatakan bahwa penggunaan senyawa kimia ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berpotensi menyebabkan dampak jangka panjang bagi penduduk Gaza.

Lalu, apa dampak dan bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh penggunaan bom fosfor putih ini? Simak informasinya melalui artikel berikut ini yuk!

Baca Juga: Cedera akibat Bom Fosfor Putih Lebih Serius daripada Bom Konvensional

1. Batuk dan edema paru

ilustrasi rontgen paru-paru (pexels.com/Anna Shvets)

Bom fosfor putih dapat menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang menyangkut gejala pernafasan korban, termasuk batuk dan edema paru. Bom fosfor putih melepaskan asap dan partikel-partikel berbahaya ketika meledak atau terbakar.

Paparan asap dan partikel tersebut dapat merangsang saluran pernapasan, menyebabkan iritasi, dan memicu batuk. Batuk ini merupakan respons tubuh terhadap paparan asap dan bahan kimia yang terdapat dalam asap tersebut.

Selain batuk, paparan fosfor putih dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan membran selaput paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam ruang udara alveoli di dalam paru-paru yang dikenal sebagai edema paru.

Edema paru dapat membuat pernapasan menjadi sangat sulit dan jika tidak ditangani dengan cepat, dapat menjadi kondisi yang mengancam nyawa manusia.

2. Asfiksia

ilustrasi penggunaan masker (unsplash.com/Önder Örtel)

Penggunaan bom fosfor putih dinilai ilegal dalam konflik bersenjata. Hal ini disebabkan karena fosfor putih dapat menyebabkan gejala kesehatan yaitu asfiksia.

Ditilik dari aspek hukum, dampak dari serangan bersenjata menggunakan bom fosfor putih telah diatur dalam pembukaan The Protocol for the Prohibition of the Use in War of Asphyxiating, Poisonous or other Gases, and of Bacteriological Methods of Warfare 1925 (Geneva Gas Protocol 1925) yang menyebutkan bahwa:

Penggunaan senjata kimia, cairan serupa, atau perangkat sejenis dalam konteks perang telah menghadapi penolakan yang luas dari masyarakat dunia yang beradab. Larangan terhadap penggunaan ini telah diatur dalam perjanjian-perjanjian yang diikuti oleh mayoritas negara di seluruh dunia. Akhirnya, diharapkan bahwa larangan ini akan diterima secara universal sebagai bagian integral dari Hukum Internasional, yang akan mengikat hati nurani dan praktek semua negara.

Asfiksia yang disebabkan oleh bom fosfor adalah kondisi yang terjadi ketika korban terkena asap beracun yang dihasilkan oleh pembakaran fosfor putih.

Asap ini dapat mengandung senyawa beracun yang jika terhirup dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengambil oksigen.

Ini dapat mengakibatkan berbagai gejala, termasuk kesulitan bernapas, peningkatan denyut jantung, dan bahkan kehilangan kesadaran.

3. Gejala mata yang serius

ilustrasi perih pada mata (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Bom fosfor putih dapat mengakibatkan sejumlah gejala mata yang termasuk blefarospasme, fotofobia, konjungtivitis dan lakrimasi.

Bom fosfor putih yang meledak atau terbakar dapat menghasilkan cahaya terang yang sangat intens, dan ini dapat merangsang refleks kelopak mata untuk menutup (blefarospasme) sebagai mekanisme pelindungan.

Hal ini dapat menyebabkan korban kesulitan dalam membuka mata mereka. Selain itu, bom fosfor putih juga merangsang produksi air mata yang berlebihan sebagai respons terhadap iritasi mata yang diakibatkan oleh asap dan cahaya yang dihasilkan selama ledakan. Air mata ini dapat menyebabkan mata merah dan perasaan terbakar.

4. Luka bakar serius

ilustrasi luka bakar dililit perban dan obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Bom fosfor melepaskan fosfor putih yang sangat panas dan sulit dipadamkan. Fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar termal dan luka bakar kimia pada korban.

Luka bakar ini dapat mencakup seluruh lapisan kulit dan bahkan jaringan di bawahnya. Tingkat kerusakan tergantung pada seberapa lama korban terkena api atau fosfor tersebut. Luka bakar serius dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit dan jaringan tubuh, yang memerlukan perawatan medis yang intensif.

Dilansir Healthline, Fosfor putih akan terbakar saat terpapar oksigen pada suhu 10 hingga 15 derajat di atas suhu ruangan. Hal ini dapat mengakibatkan luka bakar serius pada kulit atau mata serta toksisitas yang dapat mengancam nyawa.

Terlebih jika bahan fosfor putih ini mengenai kulit, dapat menyebabkan luka bakar tingkat dua bahkan tiga. Adapun karakteristik dari luka bakar tingkat tiga adalah warna lukanya bukan lagi kemerahan, melainkan putih bahkan cenderung gosong dan melepuh.

Mereka yang memiliki risiko paling tinggi terkena luka bakar akibat fosfor putih adalah individu yang bekerja di sektor manufaktur yang menggunakan fosfor putih. Personel militer dan warga sipil yang berada di daerah konflik di mana fosfor putih digunakan juga dapat terpapar risiko serupa.

Baca Juga: 4 Bahaya Fosfor Putih bagi Kesehatan, Bisa Berakibat Fatal

Verified Writer

Reyvan Maulid

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya