TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Masalah Kesehatan yang Berhubungan dengan Lidah, Jangan Sepelekan!

Lidah dapat menunjukkan kesehatan tubuh

Pexels.com/Oleg Mani

Lidah membantu mengunyah, menelan, dan mencicipi makanan. Selain itu, lidah juga dapat memberikan gambaran tentang kesehatanmu. Gejala penyakit kronis dan akut dapat muncul di lidah.

Ahli periodonti (spesialisasi di kedokteran gigi yang menangani struktur mulut yang berbeda terutama gusi, gigi, dan tulang) asal Washington DC, Amerika Serikat (AS), Sally J Cram mengatakan, lidah yang normal berwarna merah jambu dengan tonjolan-tonjolan kecil. 

Dari hal itu, beberapa masalah kesehatan ternyata berhubungan dengan lidah. Penyakit apa saja yang berhubungan dengan lidah? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Diabetes 

pexels.com/Polina Tankilevitch

Gula darah yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sel darah putih. Sel darah putih merupakan sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi bakteri di mulut. Jika sel darah putih lemah, kamu akan mudah mengalami masalah kesehatan mulut. Seriawan umum terjadi pada orang-orang yang menderita diabetes.

Dokter Sally mengatakan, seriawan disebabkan infeksi jamur. Hal senada diungkapkan Ryan Kauffman, dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) di Piedmont Healthcare Atlanta yang mana kebanyakan penderita diabetes mengalami dehidrasi dan mulut kering. 

2. HIV

Pexels.com/Anna Shvets

HIV adalah infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Hal ini membuat tubuh sulit melawan organisme yang menyebabkan penyakit.

Virus HIV dapat mempengaruhi kulit, sistem saraf, pernapasan, pencernaan dan masalah kesehatan mulut. Adanya bercak putih seperti bulu di lidah (leukoplakia) bisa menjadi tanda HIV/AIDS.  

Baca Juga: Waspada! Ini 7 Tanda Kamu Memiliki Jantung yang Lemah  

3. Penyakit Celiac

Pexels.com/Eva Elijas

Penyakit celiac adalah penyakit yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang usus kecil karena mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Penyakit ini dapat menyebabkan glositis atrofi dan seriawan.

Glositis atrofi menyebabkan bintil-bintil pada lidah menjadi hilang sehingga mengubah tekstur atau permukaan lidah licin dan tampak berkilau. Dokter Sally mengatakan, glositis atrofi terasa menyakitkan. Satu-satunya cara untuk mengatasi penyakit celiac adalah menerapkan pola makan bebas gluten.  

4. Sindrom Sjogren

Pixabay.com/Anemone123

Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi kelenjar ludah dan saluran air mata sehingga terjadi penurunan air mata dan air liur. Hal ini menyebabkan mata kering dan mulut kering.

Mulut kering dapat menyebabkan seriawan, sulit menelan dan sulit berbicara. Kebanyakan penderita sindrom Sjogren adalah perempuan berusia lebih dari 40 tahun. 

5. Kanker 

Pexels.com/Anna Tarazevich

Kanker mungkin adalah hal terakhir yang kamu pikirkan saat pergi ke dokter gigi. Dokter gigi memiliki peran penting dalam mendeteksi kanker mulut. Leukoplakia adalah bercak putih di lidah yang bisa menandakan kanker. Jika mengalami leukoplakia, benjolan atau luka di lidah yang bertahan hingga lebih dari 2 minggu, segera periksakan diri ke dokter.

Dokter Ryan mengatakan, adanya peningkatan kanker mulut karena infeksi HPV sehingga perlu untuk divaksinasi pada perempuan dan laki-laki usia 11--26 tahun.  

6. Kekurangan vitamin

pexels.com/Polina Tankilevitch

Lidah yang sehat berwarna merah muda. Lidah berwarna merah cerah bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan asam folat, vitamin B12 atau zat besi. Hal ini dapat diperbaiki dengan mengonsumsi suplemen tambahan dan mengubah pola makan menjadi pola makan sehat.

Jangan langsung panik jika lidah memerah karena bisa jadi itu disebabkan stroberi yang kamu makan atau mengonsumsi makanan yang terlalu panas. 

Baca Juga: 7 Cara Wanita Jepang Tetap Awet Muda Gak Harus Perawatan Mewah 

Verified Writer

Sita Vilosa

Read a thousand books, and your words will flow like a river.” ― Lisa See

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya