Viral! Mbok Yem Pemilik Warung Pecel di Puncak Lawu Turun Gunung

Sudah 35 tahun berjualan di puncak Gunung Lawu

Momen lebaran dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk mudik bertemu dan berkumpul dengan keluarga. Tak terkecuali Mbok Yem pemilik warung pecel di puncak Gunung Lawu.

Viral video pemilik warung di ketinggian 3.150 Mdpl. Pemilik nama asli Wakiyem ini dikabarkan turun gunung untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya di Magetan Jawa Timur.

Baca Juga: Macan Tutul Menebar Teror, Waktunya Menjaga Pakan Alami di Gunung Lawu

1. Perjalanan Mbok Yem turun Gunung Lawu viral

Video Mbok Yem yang tengah ditandu menuruni Gunung Lawu dibagikan oleh akun Instagram @jun_alwi instagram dan di repost oleh akun @magetanbanget yang lalu viral. 

"mbok yem sang srikandi nya gunung lawu turun gunung mau lebaran di rumah," tulis akun tersebut yang dibagikan pada Rabu (27/4/2022).

Video tersebut memperlihatkan Mbok Yem tengah tengah turun gunung ditandu empat orang pria yang bergantian menuruni jalan setapak berbatu yang curam di jalur pendakian Gunung Lawu.

2. Turun gunung untuk rayakan lebaran di kampung halaman

Mbok Yem biasanya turun dari tempatnya berjualan di puncak gunung ke kampung halamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan pada saat Lebaran atau menghadiri acara keluarga yang punya hajat.

Biasanya Mbok Yem hanya setahun sekali turun gunung, yakni pada momen lebaran, karen ingin merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga.

Pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1423 H ini Mbok Yem menyempatkan diri untuk pulang kampung dan berlebaran bersama keluarga.

3. Selama 35 tahun berjualan di atas Gunung

Viral! Mbok Yem Pemilik Warung Pecel di Puncak Lawu Turun Gunungwarung mbok yem (instagram.com/rudy_gimo)

Nama Mbok Yem sudah tak asing lagi bagi para pendaki Gunung Lawu. Wanita yang kini berusia 64 tahun ini, sudah 35 tahun berjualan di puncak Gunung Lawu.

Sudah sejak tahun 80 an Mbok Yem menggelar dagagannya di jalur pendakian Gunung Lawu, tepatnya di pertemuan tiga jalur pendakian utama gunung Lawu yakni jalur Cemoro Sewu, jalur Comoro Kandang, dan Cetho. Warung tersebut juga berada di dekat puncak Hargo Dumilah.

Warung yang terbuat dari papan kayu tersebut melayani puluhan hingga ratusan pendaki setiap harinya. Berbagai menu makanan mulai dari nasi pecel, mi, goreng-gorengan maupun jajanan dan kebutuhan para pendaki disediakan di warung ini.

Berbeda dengan warung kebanyakan, warung Mbok Yem tergolong ekstrem karena lokasi yang hanya terpaut 115 meter dari puncak Gunung Lawu yang memiliki ketinggia 3.265 mdpl.

Bisa jadi warung Mbok Yem merupakan warung tertinggi di pulau Jawa, bahkan mungkin di Indonesia karena berada di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut.

4. Berjualan di lokasi yang sulit dan berhadapan dengan cuaca yang dingin

Viral! Mbok Yem Pemilik Warung Pecel di Puncak Lawu Turun Gununghttps://ngayap.com

Berjalannya warung Mbok Yem yang ada di puncak Gunung Lawu ini dibantu oleh kerabatnya yang memasok berbagai macam barang keperluan untuk berjualan. Barang-barang tersebut dipasok melalui pos pendakian Gunung Lawu Cemoro Sewu di Jawa Timur.

Dalam sepekan bisa tiga kali mereka memasok berbagai kebutuhan Mbok Yem untuk berjualan, padahal jarak dari tempat Mbok Yem dan pos pendakian Cemoro Sewu di Jawa Timur tak kurang dari 6 jam jalan kaki.

Perempuan asal Magetan ini sudah sejak tahun 1980 berjualan di Gunung Lawu Warung Mbok Yem menjadi satu-satunya warung di puncak Gunung Lawu yang melayani para pendaki Gunung Lawu selama 24 jam penuh.

Selain medan yang sulit, Mbok Yem juga mesti menghadapi cauca dingin yang bahkan bisa mencapai 5 derajat celcius berjualan di puncak Gunung Lawu.

5. Fakta Gunung Lawu yang terakhir meletus pada tahun 1998

Viral! Mbok Yem Pemilik Warung Pecel di Puncak Lawu Turun GunungGunung Lawu tampak dari wilayah Magetan, Jawa Timur. Dok.IDN Times

Gunung Lawu memiliki ketinggian 3.265 Mdpl letaknya antara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu meliputi tiga Kabupaten, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur.

Gunung api “istirahat” adalah status Gunung Lawu, diperkirakan meletus pada tanggal 28 November 1998 terakhir kalinya. Dan dinyatakan lama tidak aktif karena vegetasi rapat dan puncak yang tererosi.

Baca Juga: Tragis! Ikut Ritual Bawa Kambing, Yusuf Tewas Kedinginan di Gunung Lawu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya