5 Cara Ampuh Tingkatkan Keterampilan Membaca Situasi

Seberapa penting sih keterampilan membaca situasi itu? Emangnya kita sebagai manusia harus pandai membaca situasi? Jawabannya penting dan harus. Situational awareness adalah seni yang dapat membantu kamu mengambil keputusan yang baik dan tindakan yang tepat dalam hidup.
Situational awareness juga berpengaruh terhadap hubunganmu dengan orang di sekitar kamu. Individu yang pandai membaca situasi cenderung lebih empatik, adaptif, dan mampu menghindari kesalahpahaman yang memunculkan konflik. Yuk, terus tingkatkan keterampilan membaca situasi kamu dengan tips berikut!
1.Perhatikan detail-detail di sekitar kamu

Jangan abai, ya. Sebaliknya, latihlah diri kamu untuk menjadi pengamat yang baik. Hal ini penting untuk dapat membaca situasi. Amati lingkungan di sekitar kamu dan bagaimana orang-orang berinteraksi.
Melatih diri untuk mengamati lingkungan sekitar dapat membantu kamu menangkap petunjuk-petunjuk kecil yang mungkin tidak disadari oleh orang lain. Kebiasaan ini juga memungkinkan kamu merespons dengan lebih tepat dan efektif. Sebab, kamu pandai memahami dinamika yang terjadi.
2.Latih kepekaan kamu terhadap perasaan dan cara pandang orang lain

Membaca situasi dan sikap empati punya hubungan yang erat, lho. Sebab, membaca situasi tidak hanya tentang mengamati fakta yang terjadi, tetapi juga tentang memahami emosi maupun sudut pandang orang lain. So, kalau kamu ingin situational awareness-mu meningkat, kembangkan kemampuan empatimu.
Caranya gimana? Hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencoba untuk menempatkan diri di posisi orang lain. Selain itu, kamu juga perlu membuka pandanganmu lebih luas. Jangan membatasi dirimu sendiri dengan hanya melihat suatu hal dari satu sudut pandang, tetapi cobalah melihatnya dari sudut pandang lain pula.
3.Perhatikan pesan nonverbal lawan bicaramu atau orang di sekitarmu

Belajarlah untuk memperhatikan dan memahami bahasa tubuh lawan bicaramu atau orang di sekitarmu. Bahasa tubuh juga termasuk jenis komunikasi, lho. David Cohen dalam bukunya yang berjudul Bahasa Tubuh dalam Pergaulan mengatakan bahwa bahasa tubuh nyatanya bisa menjadi bentuk “topeng” untuk mengungkap perasaan kepada orang lain.
Pelajari tentang ekspresi wajah, seperti senyum, tatapan mata, atau kerutan di dahi. Pelajari pula tentang postur tubuh dan gestur atau gerakan. Jelasnya, kamu harus memperhatikan pesan nonverbal dalam konteks yang ada.
4.Menjadi pendengar yang aktif

Kata siapa mendengar itu kegiatan yang pasif? Mendengarkan bisa menjadi kegiatan aktif, lho. Jika mendengar pasif itu tanpa ada respons yang aktif, mendengarkan aktif justru melibatkan kehadiran pikiran dan perasaan kita. Artinya, mendengarkan aktif bukan sekadar menangkap suara, tetapi memahami makna di balik kata-kata lawan bicara, memosisikan diri di posisi lawan bicara, dan merespons lawan bicara.
Ketika kamu mendengarkan secara aktif, kamu memperhatikan bahasa tubuhnya, memperhatikan intonasi suaranya. Kamu menunjukkan kepada lawan bicaramu bahwa kamu mendengarkannya dengan bahasa tubuh mengangguk, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengulang sedikit pembicaraan, atau mengatakan bahwa kamu mengerti maksud lawan bicaramu.
5.Belajar untuk tidak terdistraksi dan perkuat daya konsentrasi

Poin kelima ini sama pentingnya dengan poin-poin sebelumnya dalam konteks meningkatkan keterampilan membaca situasi. Tidak mudah terdistraksi adalah sebuah fondasi dalam membaca situasi secara efektif. Kalau kamu gak fokus, kamu jadi kehilangan detail yang mungkin saja penting untuk bisa memahami situasi yang tengah berlangsung.
Jadi, jangan sampai perhatianmu terpecah. Latihlah untuk memfokuskan pikiran dan indra kamu. Di samping itu, perkuat pula daya konsentrasi kamu. Konsentrasi yang baik memungkinkan kamu mudah dalam memproses informasi yang diterima.
Membaca situasi adalah keterampilan yang perlu diasah melalui latihan dan kesadaran. Mulai sekarang, coba deh lebih peka terhadap detail-detail di sekitar kamu. Semoga tips ini bermanfaat, ya!