Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Perbedaan Overthinking dan Intuisi, Biar Gak Tertipu Pikiran Sendiri

Ilustrasi sedang khawatir (Pexels.com/Andrew Neel)
Ilustrasi sedang khawatir (Pexels.com/Andrew Neel)
Intinya sih...
  • Overthinking bikin panik, intuisi bikin tenang. Overthinking datang dengan rasa takut dan keraguan, sementara intuisi memberikan rasa yakin dan percaya dari dalam diri.
  • Overthinking muncul karena alasan, intuisi muncul tanpa alasan jelas. Overthinking memutar kepala untuk mencari alasan, sedangkan intuisi lebih mengandalkan perasaan yang terasah dari pengalaman hidup.
  • Overthinking bikin kamu stuck, intuisi mendorong ke arah tindakan. Overthinking membuatmu berputar-putar tanpa ujung, sedangkan intuisi memberikan dorongan untuk ambil tindakan meski tidak yakin tentang hasilnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak kamu merasa yakin banget sama suatu hal, tapi ternyata itu cuma kekhawatiran yang kamu pikirin terlalu dalam? Atau sebaliknya, kamu merasa ada yang “gak beres” dari seseorang atau situasi, tapi gak kamu pedulikan karena takut dibilang lebay, padahal intuisi kamu benar. Nah, dua hal yang sering bikin kita bingung ini adalah overthinking dan intuisi. Sekilas mirip, padahal beda jauh.

Masalahnya, dua hal ini sering nyaru. Overthinking tuh sering pakai topeng intuisi, bikin kita percaya bahwa kecemasan itu adalah pertanda. Padahal bisa aja kita cuma terlalu mikirin sesuatu sampai membuat asumsi yang gak ada buktinya. Supaya kamu gak makin bingung dan bisa membedakan mana pikiran yang perlu dipercaya dan mana yang cuma ‘skenario horor’, yuk kenali perbedaan overthinking dan intuisi berikut ini.

1. Overthinking bikin panik, intuisi bikin tenang

Ilustrasi sedang gelisah (Pexels.com/MART PRODUCTION)
Ilustrasi sedang gelisah (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu cara paling gampang membedakan overthinking dan intuisi adalah dari rasanya di tubuh. Kalau kamu tiba-tiba merasa cemas, panik, atau dada sesak waktu memikirkan sesuatu, besar kemungkinan itu overthinking. Overthinking datang bareng rasa takut, banyak keraguan, dan sering banget mutar-mutar di pikiran tanpa ujung.

Sementara intuisi itu lebih tenang. Kadang memang bikin kamu gak nyaman, tapi ada rasa yakin dan percaya dari dalam diri. Intuisi gak ribet, dia muncul begitu aja kayak bisikan halus yang bilang, “Kayaknya jangan ke sana deh.” Bunyinya gak penuh ketakutan. Jadi, kalau kamu lagi overthinking, coba cek: kamu gelisah dan deg-degan, atau tenang?

2. Overthinking muncul karena suatu alasan, intuisi muncul tanpa alasan yang jelas

ilustrasi stres (pexels.com/Inzman Khan)
ilustrasi stres (pexels.com/Inzman Khan)

Overthinking sering muncul karena kamu memikirkan terlalu banyak data, kemungkinan, atau skenario. Biasanya, kamu memutar kepala untuk mencari alasan kenapa sesuatu bisa terjadi, bahkan kadang sampai bikin ‘teori konspirasi’ versi sendiri. Semua harus ada logikanya, meskipun logikanya kadang agak maksa.

Sebaliknya, intuisi muncul tanpa penjelasan panjang. Kadang kamu gak tahu kenapa kamu yakin seseorang itu gak bisa dipercaya, atau kenapa kamu harus ambil langkah tertentu, tapi rasanya tuh kuat banget. Intuisi gak perlu pembuktian, dia lebih mengandalkan “perasaan” yang udah terasah dari pengalaman hidup. Jadi, kalau kamu merasa harus mikir keras dulu buat percaya, itu kemungkinan besar adalah overthinking.

3. Overthinking bikin kamu stuck, intuisi mendorong ke arah tindakan

Ilustrasi fokus kerja (Pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
Ilustrasi fokus kerja (Pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Pernah gak sih kamu berpikir suatu hal terus-menerus tapi gak juga ambil keputusan? Nah, itu overthinking. Ciri khas overthinking adalah berputar-putar di kepala tanpa ujung, bikin kamu ragu terus dan akhirnya gak ngapa-ngapain. Overthinking bikin kamu kelelahan secara mental dan emosional, karena kamu terlalu banyak mempertimbangkan berbagai kemungkinan buruk yang belum tentu kejadian.

Sedangkan intuisi biasanya muncul pas kamu lagi bimbang, dan kasih kamu dorongan buat ambil tindakan. Intuisi justru bantu kamu keluar dari kebingungan dan ambil langkah meski gak yakin tentang hasilnya. Jadi kalau kamu merasa stuck, mundur-mundur terus, mungkin kamu sedang overthinking. Tapi kalau kamu merasa ada desakan tenang buat maju atau memilih sesuatu, bisa jadi intuisi lah yang bicara.

4. Overthinking tumbuh dari rasa takut, intuisi tumbuh dari pengalaman

Ilustrasi sedang menelepon (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi sedang menelepon (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sumber munculnya juga beda. Overthinking sering lahir dari ketakutan. Entah itu takut gagal, takut ditinggal, takut salah langkah, atau takut gak sesuai ekspektasi orang lain. Pikiran kamu jadi sibuk mencari ‘rambu-rambu’ padahal sebenarnya kamu sedang jalan di tempat aman. Ini bikin kamu capek sendiri karena merasa hidup dalam ancaman padahal semuanya belum tentu terjadi.

Intuisi, di sisi lain, biasanya terbentuk dari pengalaman. Semakin kamu mengenal dirimu, semakin tajam intuisi yang kamu punya. Ia seperti hasil akumulasi dari semua pelajaran hidup, yang diam-diam terekam di alam bawah sadar. Makanya intuisi kadang bisa mendeteksi hal-hal yang gak kelihatan secara logika. Jadi, kalau yang kamu rasain muncul dari rasa takut, itu kemungkinan overthinking. Tapi kalau muncul dari kebiasaan mengenali pola atau pengalaman masa lalu, bisa jadi itu intuisi kamu yang sedang bicara.

Mengetahui perbedaan antara overthinking dan intuisi itu penting banget, apalagi buat kamu yang cenderung memikirkan segala hal terlalu dalam. Biar kamu gak tertipu sama pikiranmu sendiri. Memahami ini bisa jadi langkah awal buat hidup lebih ringan, lebih sadar, dan gak terlalu keras sama diri sendiri. Gak semua pikiran harus dipercaya, dan gak semua rasa harus diabaikan. Kuncinya, kenali diri sendiri, dengar lebih jujur, dan percaya bahwa pelan-pelan kamu akan bisa membedakan keduanya dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us